Selasa, 14 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Isu keamanan sedang menerpa WhatsApp karena terkait hacker yang bisa menyuntikan software pengawasan di ponsel. Kabarnya, penyebaran software itu melalui fungsi panggilan.
Aplikasi ini menemukan kerentanan yang memungkinkan penyerang untuk memasang kode berbahaya di iPhone dan ponsel Android dengan menelefon perangkat. Demikian dilansir Metro.co.uk.
Sehingga kode dapat ditransmisikan bahkan jika pengguna tidak menjawab telepon mereka dan log panggilan sering hilang, Financial Times melaporkan.
Pihak perusahaan yang dimiliki oleh Facebook, mengatakan serangan itu memiliki kemiripan dengan spyware yang dikembangkan untuk badan intelijen.
Jadi, orang-orang sekarang didesak untuk segera memperbarui WhatsApp mereka. Ada kekhawatiran bahwa perangkat lunak digunakan dalam upaya mengakses telepon para pegiat HAM, termasuk pengacara yang tinggal di Inggris.
Menurut WhatsApp, “Kami percaya sejumlah pengguna terpilih ditargetkan melalui kerentanan ini oleh aktor cyber canggih”.
“Serangan ini memiliki semua keunggulan perusahaan swasta yang diketahui bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan spyware yang dilaporkan mengambil alih fungsi sistem operasi ponsel,” katanya.
“Kami telah memberi pengarahan kepada sejumlah organisasi hak asasi manusia untuk berbagi informasi yang kami bisa, dan bekerja dengan mereka untuk memberi tahu masyarakat sipil,” katanya.
Selain itu, perusahaan dikatakan telah memberi tahu pejabat di Departemen Kehakiman AS setelah menemukan kerentanan pada awal Mei.
Saat ini, WhatsApp mengklaim memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia dan merilis pembaruan perangkat lunak pada hari Senin.[sam]
