Wakil Ketua MPR: Umat Islam Sangat Berperan Jaga Kebinekaan
Selasa, 13 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Peran umat Islam sangat penting dalam menjaga semangat kebinekaan demi keutuhan NKRI. Jika ada yang menuduh umat Islam antikebinekaan dan terlebih anti-NKRI, sebaiknya mereka kembali belajar sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
“Saya kira pandangan tersebut keliru dan tidak perlu dikembangkan. Sebab, sama sekali tidak memiliki dasar pijakan,” ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Senin (12/12/2016) malam.
Hal tersebut disampaikan untuk menjawab pertanyaan peserta atas adanya upaya yang menyudutkan umat Islam yang ikut Aksi 212 tergolong antikebinekaan dan antiNKRI. Sementara pihak yang mendukung kebhinekaan dan NKRI adalah yang ikut dalam aksi tandingan yang digelar setelah Aksi 411 maupun setelah Aksi 212.
Politisi senior PKS itu menegaskan, bahwa apa yang dilakukan jutaan umat Islam pada Aksi Damai 411 maupun Aksi Super Damai 212 adalah upaya untuk menuntut keadilan, menuntut perlakuan sama di hadapan hukum bagi siapa pun yang melanggar.
Justru, umat Islam yang ikut dalam aksi, sedang mengingatkan agar sila kelima dari Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilaksanakan dengan sungguh-sungguh tanpa pandang bulu.
“Jangan dibalik-balik, mereka yang mengingatkan untuk berbuat adil dituduh antikebhinekaan, anti-NKRI, sementara yang melanggar hukum malah dianggap pembela kebhinekaan,” tandasnya.
Menurut Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta II ini, pihak yang melakukan penistaan terhadap agama yang seharusnya dianggap antikebhinekaan. Karena apa yang dilakukannya tidak menghargai kebhinekaan itu sendiri.
“Menista agama atau keyakinan pihak lain itu tidak menghargai kebhinekaan dan persatuan. Karena hal itu melukai perasaan pihak lain sebagai sesama komponen bangsa,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia mengajak para peserta sosialisasi mempelajari pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara agar memahami pentingnya toleransi dan kebhinekaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.[Mus]