POLITICS

Wakil Ketua MPR: Media Barat Perlu Belajar Pada Demokrasi Indonesia

Sabtu, 22 April 2017

Indonesiaplus.id – Hitung cepat atau quick count Pilkada DKI Jakarta selesai dilakukan berbagi lembaga survei, juga real count KPU Jakarta, dengan keberhasilan paslon Nomor 3 Anies Baswedan – Sandiaga Uno mengungguli pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Syaiful Hidayat.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyayangkan, berbagai pendapat media barat terhadap pesta demokrasi di ibu kota yang sejatinya masyarakat merasa puas, karena bisa berjalan aman dan damai.

“Mereka sebut kemenangan radikalis atas kaum modernis. Tentu sangat disayangkan. Saya bilang media barat perlu belajar demokrasi pada Indonesia dan perlu belajar komunikasi massa dari media Indonesia,” ujar Hidayat Nur Wahid usai berceramah dalam acara Milad Yayasan Teratai Putih Global di Masjid Al-Muhajirin Teratai Putih Global, Bekasi, Kamis (20/4/2017).

Ada hal positif yang sebenarnya perlu menjadi sorotan media asing, bahwa Pilkada DKI Jakarta berlangsung aman, damai, dan tertib. Terlepas dari keberagaman dan gejolak yang terjadi sebelum pemungutan suara.

“Media di Indonesia mengatakan Pilkada DKI Jakarta berlangsung dengan aman, tertib, dan damai, semuanya harus menerima, tapi media barat malah ngaco. Saya bilang mereka harus belajar dari Indonesia, belajar demokrasi, belajar lagi tentang kode etik jurnalistik,” kata pria yang akrab dipanggil HNW itu.

Namun, cibiran media barat terhadap Pilkada DKI Jakarta diharapkan tidak memberi pengaruh kepada warga DKI Jakarta yang sudah memberikan hak pilihnya. Ketertiban yang tetap terjaga menunjukkan kedewasaan politik seluruh warga DKI Jakarta.

Pihaknya mengapresiasi kepada semua elemen, seperti KPUD, Bawasda, TNI, Polri, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat, termasuk para ulama dan habib atas terwujudnya Pilkada DKI Jakarta yang damai.

“Saya sampaikan terima kasih khususnya kepada umat Islam yang telah membuktikan mereka bukan kelompok radikal dan tidak menghadirkan anarki,” ujarnya.

Selain itu, berbagai partai pendukung calon gubernur telah menunjukkan sikap dewasa dan menyejukkan. Tak terkecuali dengan pasangan petahana. Warga DKI Jakarta tinggal menunggu hasil perhitungan suara resmi KPUD serta menyambut gubernur baru.[Mus]

 

Related Articles

Back to top button