Pengamat: Skenario Kotak Kosong Bisa Picu Konflik Besar Pilkada

Minggu, 25 Maret 2018
Indonesiaplus.id – Diprediski bakal memicu konflik besar antara pendukung paslon di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar, ketika skenario kotak kosong yang dipaksakan oleh pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi Cicu).
Prediksi ini disampaikan sejumlah pengamat dalam diskusi bertema “Kotak Kosong Dipaksakan, Demokratiskah?” Di Warkop Dottoro, Jalan Boulevard, Makassar, Minggu (25/3/2018).
Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir. Menurutnya, potensi konflik cukup besar sebab sejak awal pendaftaran calon situasi politik Makassar memang sudah panas.
“Saya kira ketika pilkada berjalan normal maka Makassar akan adem-adem saja. Tapi kalau sebaliknya, skenario kotak kosong yang berjalan maka besar potensi terjadinya konflik sosial karena sejak awal pendaftaran di KPU, kondisi politik di Makassar memang sudah panas, ” katanya.
Ketika Pilwali ini ada riak, maka Pilgub juga tentu akan terganggu karena Kota Makassar adalah pusat administrasi provinsi.
Dukungan publik sangat tinggi terhadap calon petahana pasangan Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survei. Sehingga bisa dipastikan banyak masyarakat Makassar yang kecewa bila DIAmi gagal maju bertarung head to head di bilik TPS.
“Tentu kita berharap putusan Mahkamah Agung nanti itu objektif sesuai dengan fakta persidangan. Semoga tidak ada intervensi elit politik yang berkuasa di level nasional. Karena putusan MA nanti tentu akan berdampak pada suhu dan tensi politik di Pilwalkot,” ucapnya.
Selain itu, diskusi menghadirkan pakar politik Dr Jayadi Nas dan pakar hukum tata negara Dr Muh Hasrul SH MH. Pihak KPU dan Panwaslu Makassar yang sebelumnya dijadwalkan hadir tidak sempat mengikuti diskusi tersebut dengan berbagai alasan.[Mus]