POLITICS

Pasca Pilkada Serentak 2018, Fadli: Kubu Jokowi Kesulitan Tentukan Cawapres

Jumat, 29 Juni 2018

Indonesiaplus.id – Pasca perhelatan pilkada serentak 2018. Partai politik akan fokus menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden akan digelar 4-10 Agustus 2018.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mulai sekarang hingga 10 Agustus 2018, konsentrasi partai termasuk partainya adalah menyusun daftar calon legislatif dan capres serta cawapres, dalam sebuah koalisi.

“Tentu saja, kami akan merajut koalisi secara intensif, lebih serius, di samping menyiapkan tentu saja armada untuk pileg,” ujarnya.

Tidak menampik hasil pilkada serentak menjadi pertimbangan kerja sama atau koalisi. Misalnya, di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sudah menunjukkan kerja sama yang erat antara Partai Gerindra dan PKS.

“Partai belum menyatakan dukungan sekarang malah kecenderungannya bersama di luar pemerintahan sebagai oposisi,” katanya.

Prioritas kerja sama Partai Gerindra tetap dengan PKS dan PAN. Tidak menutup kemungkinan juga dengan Partai Demokrat yang belum nyatakan sikap. “Kami lihat juga ada peluang dengan PKB,” tandasnya.

Bagi partai lain di luar itu, sudah memberikan pernyataan mendukung pemerintahan sekarang ini. Koalisi Joko Widodo akan kesulitan memilih calon wakil presiden, dibanding kubu Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo relatif lebih mudah dan kubu Jokowi akan lebih sulit memilih cawapres, kalau dipilih A, tapi B tidak terlalu senang, C juga demikian, begitu juga lain lain,” tandasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button