POLITICS

Mantan Ketum Golkar: Setya Novanto Mundur Saja!

Rabu , 27 September 2017

Indonesiaplus.id – Wakil Presiden yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai Novanto memang seharusnya meniggalkan kursi orang nomor satu di partai berlambang beringin itu.

Juga, hasil rapat pleno DPP Partai Golkar merekomendasikan Setya Novanto mundur dari kursi ketua umum. “Sepantasnya begitu. Karena ini kita tidak bicara pribadi atau kita tidak hanya bicara legalitas,” ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017).

Citra Partai Golkar, kata Kalla, sangat bergantung pada masyarakat. Pasalnya, penilaian publik, merupakan tolak ukur berjayanya sebuah partai.

Jika publik menilai pemimpin partai politik jelek, suara yang akan diperoleh pun tak akan maksimal. Celakanya, hal itu berpotensi menghalangi partai merajai pemilihan umum. “Apalagi pimpinannya begitu (terkena kasus hukum) kan? Jadi memang keputusan itu seharusnya demikian,” katanya.

Setya Novanto tersangkut kasus dugaan korupsi KTP-el. KPK telah menetapkan Novanto sebagai tersangka dalam kasus itu. Karena itu, Kalla menilai sosok pemimpin Golkar harus bersih dan berpengalaman.

Namun, Kalla membantah sosok itu harus berasal dari kabinet. Bukan tak mungkin keputusan itu diambil. “Justru tidak boleh dari kabinet, artinya selama ini tidak. Bisa saja, itu tidak tertulis,” ucapnya.

Sosok Airlangga Hartarto, politikus Golkar yang kini menjabat Menteri Perindustrian memang sempat disebut cocok mengisis posisi ketua umum. Ia bahkan sempat masuk bursa pemilihan ketua umum meski akhirnya menyatakan mundur.

Kalla tak mau masuk ke wilayah itu. Sebab, ia tidak mau menjagokan siapa pun untuk menggantikan Novanto. Golkar memiliki banyak kader berpengalaman. “Banyak yang pantas, ” tukasnya.

Rapat harian DPP Partai Golkar dalam beberapa hari terakhir, merekomendasikan Ketua Umum Setya Novanto mundur. Desakan disampaikan melalui Sekretaris Jenderal Idrus Marham dan Ketua Harian Nurdin Halid.

Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Kahar Muzakir mengatakan, DPP segera menagih jawaban Novanto. “Nanti rapat pleno akan digelar hari Kamis. Kemarin itu kan rapat pleno harian. Hari Kamis nanti rencananya kita mendengar jawaban pak Novanto. Ini menurut pak Nurdin,” tegas Kahar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.[Mus]

Related Articles

Back to top button