KIPP di Masa Tenang Imbau Masyarakat Jaga Kedamaian
Senin, 15 April 2019
Indonesiaplus.id – Masyarakat diimbau tidak melakukan hal tidak produktif seperti mengendapkan perdebatan dan pertikaian baik di ruang publik maupun media sosial selama masa tenang selama tiga hari. Pasalnya, masih terjadi situasi panas terutama di media sosial.
“Betul terlihat terutama di media sosial, banyak artikel-artikel lama yang di share ulang, lalu menimbulkan perdebatan,” ujar Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta di Jakarta, Ahad (14/4/2019).
Juga, masyarakat diharapkan dapat menjadi pemantau Pemilu, ikut membantu pengawas Pemilu jika terjadi potensi- potensi kecurangan dari peserta Pemilu, terutama potensi money politic yang kerap terjadi pada masa tenang. Masyarakat sebagai pemilih merupakan tangan pertama jika terjadi dugaan politik uang dari peserta Pemilu.
“Masyarakat terus memantau agar kita semua saling melihat proses ini. jadi setiap warga negara berhak untuk memantau ya minimal di TPSnya masing-masing agar terhindar dari potensi kecurangan,” katanya.
Selama masa tenang masyarakat harus mengawasi bahkan ikut membantu menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) yang masih berkeliaran di sepanjang jalan-jalan dan sudut-sudut kota maupun desa.
Selain itu, peserta Pemilu agar sadar diri dengan menurunkan APK yang ia pasang pada masa kampanye, di samping harus menjaga integritas Pemilu dengan tidak melakukan upaya menggaet suara pemilih dengan politik uang.
“Pada kandidat saya berharap tidak ada money politic lagi, walaupun tidak mungkin seperti itu, tapi kalau bisa dieleminir kenapa tidak,” katanya.
KIPP menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) fokus terhadap distribusi dan pemenuhan kebutuhan logistik Pemilu agar merata ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sempat terjadi antrian yang cukup panjang pada pemungutan suara di Luar Negeri akibat persediaan logistik yang tidak mencukupi. Ia pun berharap tidak terjadi kejadian serupa pada pemungutan suara di dalam negeri.
“Bisa jadi karena kasus pencoblosan surat suara di Malaysia, KPU jadi tidak fokus sama logistik. Saya harap KPU dapat menyelesaikan segala kebutuhan logistiknya selama masa tenang,” pungkasnya.[mus]