HUMANITIES

Tahun Ini Tiga Panti Kemensos Siap Rehabilitasi Odha

Indonesiaplus.id – Tahun ini, Kementerian Sosial akan memiliki tiga panti rehabilitasi sosial bagi Orang dengan HIV-AIDS (Odha). Ketiga panti tersebut merupakan alih fungsi dari panti-panti yang telah ada.

“Ketiga panti tersebut merupakan panti-panti yang telah ada dan saat ini sedang dipersiapkan panataan dan peraturan menteri untuk proses alih fungsi,” ujar Dirjen Rehabilitasi Sosial, Marjuki saat mengunjungi PSBL Phala Martha Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (2/9/2016).

Dari ketiga panti tersebut, kata Marjuki, satu panti ditingkatkan statusnya dan dua panti dialihfungsikan. Panti yang ditingkatkan dari rumah perlindungan sosial orang dengan HIV di Sukabumi menjadi panti sosial Odha.

“Panti Sosial Bahagia Medan, sebelumnya memberikan layanan bagi penderita cacat tubuh dan Panti Sosial Bina Lara Kronis (PSBPLK) Wasana Bahagia Ternate, sebelumnya memberikan pelayanan bagi penderita eks kusta, ” ucapnya.

Terkait peningkatan status dan pengalihfungsian tiga panti tersebut menjadi panti rehabilitasi Odha, tentu membutuhkan dukungan dari sisi anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM), penambahan sarana, serta kelembagaan.

“Pemerintah berkomitmen untuk merehabilitasi sosial bagi Odha. Sebab, masih ada stigma negatif di tengah masyarkat terhadap Odha, padahal mereka sendiri korban yang harus mendapatkan hak-hak dan perlindungan dari negara,” tandasnya.

Sebagian besar dari Odha adalah mereka yang berusia muda dan produktif. Sehingga perlu upaya kampanye dan penyadaran kepada masyarakat bahwa mereka usai menjalani rehabilitasi bisa kembali ke tengah masyarakat tanpa dihantui rasa takut.

“Tidak mudah memang, perlu sinergitas semua pihak terkait untuk upaya penyadaran kepada masyarakat bahwa Odha nanti usai menjalani rehabilitasi bisa kembali ke tengah masyarakat dan tidak perlu ditakuti, ” harapnya.

Nantinya, panti rehabilitasi Odha akan menampung 100 klien dan selama menjalani rehabilitasi akan mendapatkan pembekalan, berupa aneka keterampilan (vocational training) dan kemandirian agar kelak setelah mereka keluar bisa hidup mandiri.

“Jadi, tidak hanya menjalani rehabilitasi sosial di dalam panti. Melainkan diberikan juga aneka keterampilan agar setelah mereka keluar agar bisa hidup mandiri, ” harapnya.

Sementara itu, Kepala PSBL Phala Martha, Lilit Maskuroh mengatakan, kunjungan Dirjen telah memberikan semangat bagi kinerja di tempatnya, sebab bisa menyaksikan langsung berbagai kegiatan yang dilaksanakan di dalam panti.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Dirjen yang telah mengunjungi PSBL Phala Martha, sehingga bisa menyaksikan lebih dekat berbagai program yang dijalankan di dalam panti, ” katanya.

Saat ini, PSBL Phala Martha, melayani sembilan provinsi di Indonesia, yaitu semua provinsi yang berada di Pulau Jawa ditambah dengan pulau Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami melayani sembilan provinsi, enam provinsi di Pulau Jawa dan ditambah tiga di luar pulau yaitu Bali, NTB dan NTT, ” tandas pejabat yang baru 2 tahun menjadi kepala panti itu.

Dengan pelayanan yang begitu luas, tentu saja menjadi tantangan bagi semua jajarannya untuk terus meningkatan kempentensi Sumber Daya Manusia (SDM), kegiatan dan program, serta ditambah tenaga non PNS.

“Kami terus bekerja dan memaksimalkan kekuatan yang ada. Saat ini, ada dua SDM yang sedang menempuh pendidikan strata dua (S2) di STKS Bandung, dan kekurangannya kami merekrut tenaga non PNS, ” katanya.[Hmd]

Related Articles

Back to top button