HUMANITIES

Seminar Kesejarahan “Sriwijaya dan Poros Maritim Dunia”

Jumat, 4 Mei 2018

Indonesiaplus.id – Sriwijaya sebagai kerajaan maritim terbesar di Asia telah mewarnai kehidupan masyarakat nusantara hingga masa kini.

Berbagai warisan nilai-nilai sejarah patut dilestarikan agar bisa ditumbuhkembangkan dan terus memberi sumbangsih bagi peradaban dunia.

Sebagai upaya mengingatkan kembali pentingnya studi dan penelitian tentang kerajaan Sriwijaya dan mempublikasikan hasil studi dan peneitian tersebut.

Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan menggelar seminar kesejarahan dengan tema “Sriwijaya dan Poros Maritim Dunia”.

Diharapkan hasil dari seminar tersebut menjadi penting dalam memperkaya khazanah pengetahuan tentang Sriwijaya dan bagaimana nilai-nilai warisan Sriwiajya yang mewarnai kehidupan masyarakat saat ini.

Masyarakat diundang untuk mengirimkan makalah yang akan disajikan dalam kegiatan seminar tersebut.

Adapun topik seminar, yaitu “Sriwijaya dan Poros Maritim Dunia”, meliputi pembahasan:

Pertama, Maritim Pada Masa Sriwijaya dalam Perspektif Arkeologi: Permukiman lahan basah (wetland); teknologi moda transportasi air, serta ekonomi dan perdagangan.

Kedua, Maritim Pada Sriwijaya dalam Persepektif Sejarah: catatan pelawat asing pada masa Sriwijaya; sumber-sumber tertulis tenttang aturan kemaritiman kerajaan Sriwijaya; serta peran Sriwijaya dalam hubungan internasional.

Ketiga, Maritim Pada Masa Sriwijaya dan Kini dalam Perspektif Antropologi: kehidupan masyarakat bahari pada masa Sriwijaya; peran Orang Laut pada masa Sriwijaya; organisasi sosial pada masyarkat bahari; serta ekspresi budaya Sriwijaya pada masa kekinian.

Sedangkan, untuk tahapan dari rangkaian dari kegiatan seminar “Sriwijaya dan Poros Maritim Dunia”, di antaranya:

Pada tanggal 13 April hingga 4 Mei 2018 pengumpulan abstrak; 18 Mei 2018 pengumpulan abstrak diterima panitia; 20 Mei hingga 28 Juli 2018 pengumpulan makalah; serta 7 hingga 8 Agustus 2018 pelakanaan seminar kesejarahan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.[Mus]

Related Articles

Back to top button