Mahfud MD Minta Keragaman Dijaga agar Tak Ada Perpecahan
Sabtu, 16 Desember 2017
Indonesiaplus.id – Hingga saat ini, keragaman yang ada di Indonesia sudah berhasil dikelola dengan baik oleh masyarakat.
Sehingga, banyaknya perbedaan di setiap individu tidak menyebabkan perpecahan bangsa sehingga persatuan dan kesatuan bangsa bisa tetap kukuh hingga saat ini.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menjadi pembicara pada diskusi bertemakan Membumikan wacana kebinekaan kita di Bandung, kemarin, dalam rangkaian December Light Fest 2K17 Celebrate Our Diversity.
Meski Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan berbagai latar belakang, kondusivitas dan persatuan bangsa masih tetap terjaga dengan baik.
Kehidupan masyarakat dan bernegara bisa berjalan dengan baik meski ada riak-riak di dalamnya. “Konstitusi berjalan. Kalaupun ada konflik, berjalan biasa. Masih Baik. Selesai, ya, selesai,” ujarnya.
Kondisi ini bisa tercipta karena masyarakat sudah memahami nilai-nilai Pancasila dengan baik. Indoensia tumbuh dari bawah dengan nilai-nilai Pancasila sudah dihayati sejak ratusan tahun, bahkan ribuan tahun.
“Agama di kita banyak, bukan hanya Islam. Kepercayaan juga banyak, tapi hidup rukun,” ucapnya. seraya menyebut dirinya pernah menjelaskan hal ini kepada utusan Presiden Amerika Serikat.
Selain itu, Mahfud menyayangkan sebagian kecil masyarakat yang tidak memahami pentingnya merawat kebinekaan. Mereka ingin memaksakan pemahaman kepada sebagian besar masyarakat.
“Indonesia yang selama ini rukun dan damai tapi akhir-akhir ini mulai dirusak sebagian kecil yang ingin mengubah dasar-dasar bernegara.”
Kondis tersebut semakin terlihat jelang pelaksanaan pesta demokrasi baik pemilihan kepala daerah, anggota legislatif, maupun presiden. Namun, Mahfud mengajak masyarakat agar tidak takut dalam menghadapi persoalan tersebut.
Namun, ulah sebagian kecil masyarakat itu akan dihadapi sebagian besar lainnya. “Adanya gerakan intoleran dari sekelompok kecil orang Islam, itu dilawan oleh orang Islam yang lain. Jangan khawatir, Indonesia ini punya dasar konstitusi yang kuat,” tandasnya.
Selain Mahfud juga ada pembicara Abdul Kodir, yang membenarkan Indonesia mampu merawat perbedaan dengan baik. Bahkan hal ini mendapat banyak perhatian dan pujian dari negara lain.
“Banyak pengamat yang menilai Indonesia sebagai satu-satunya negara yang bisa dijadikan contoh sebagai negara yang menghargai kehidupan beragama.”
Sejalan dengan Mahfud, dia menyayangkan politisi yang merusak kondusivitas ini demi tujuan politik sesaat.
Dia mengajak warga agar semakin maksimal dalam menghayati setiap nilai-nilai Pancasila. Apalagi pendiri bangsa telah menyatakan Pancasila sebagai perekat bangsa bersama-sama.
Sementar itu, tokoh Nahdlatul Ulama Asep Shalahudin menambahkan bahwa perkembangan teknologi informasi harus diantisipasi dengan baik. Jika tidak dikelola dengan baik, hal itu akan menjadi penyebab hancurnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Misalnya, kata Asep, konflik yang terjadi di Timur Tengah dipicu tidak bijaknya penggunaan media sosial. Penggunaan internet tersebut cenderung menjadi ajang saling hujat di antara masyarakat.[Mor]