Dhea Tewas, Gubernur IPDN: Laksar di Akpol Sudah Sesuai SOP
Senin, 2 Oktober 2017
Indonesiaplus.id – Bela sungkawa atas meninggalnya calon praja asal Lampung, Dhea Rahma Amanda, saat mengikuti program pembekalan kampus di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Gubernur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata seraya menegaskan bahwa program pembekalan yang dikemas dalam Latihan kepemimpinan Dasar (Laksar) itu sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Ini kejadian musibah dan kami sangat berduka cita atas hal itu. Padahal semua pelaksanaannya sudah sesuai SOP yang berlaku,” ujar Ermaya di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/10/2017).
Laksar bagi calon praja IPDN, kata Ermaya, bakal digelar selama sebulan. Program ini sudah dua kali digelar karena dinilai positif bagi calon praja. “Sudah dua angkatan berjalan baik. Makanya tahun ini kita gelar lagi selama sebulan,” katanya.
Serangkaian latihan kepemimpinan dasar (Laksar) IPDN di Akpol digelar pada 9 September hingga 6 Oktober 2017. Jenazah mendiang Dhea masih menjalani otopsi di RS Bhayangkara.
Saat ini, orangtua Dhea sedang dalam perjalanan ke Semarang. “Nanti (jenazahnya) akan dibawa ke Lampung,” ucap Ermaya.
Dhea dinyatakan menghembuskan nafas terakhir pada pukul 08.15 WIB, Minggu 1 Oktober 2017. Sebelum meningal, Dhea masih mengikuti serangkaian latihan kepemimpinan dasar di Lapangan Resimen Akpol.
Bersama teman-temannya yang menjadi calon praja IPDN, Dhea sudah bangun pagi pada pukul 04.00 WIB, guna mengikuti kegiatan salat berjamaah dan pengajian. Dhea juga masih terlihat kuat saat mengikuti apel pagi pada 07.45 WIB.
Bahkan, Dhea sempat mengambil kegiatan fisik dengan lari satu putaran. Namun, Dhea mendadak jatuh pingsan saat sedang berbaris bersama calon praja IPDN lain untuk masuk kelas.
Dhea pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, untuk mendapat pertolongan pertama. Namun nyawa Dhea tak tertolong.[Mor]