TECHNOLOGY

Oregon State University Kembangkan Lensa Kontak Pendeteksi Kanker

Senin, 17 April 2017

Indonesiaplus.id – Para peneliti dari Oregon State University tengah menggunakan teknologi transistor ultra-tipis untuk membuat skrining kesehatan lewat lensa kontak menjadi kenyataan.

Dengan pengembangan teknologi lensa kontak yang bisa menjadi pendeteksi kanker. Pasalnya, penderita kanker kian hari terus memuda dengan jumlah yang terus bertambah secara signifikan.

Para ilmuwan optimis, lensa kontak yang mampu memberitahu kadar gula darah, kesehatan organ-organ, hingga gejala kanker dapat segera terwujud.

Seorang profesor teknik kimia, Gregory Herman, yang mengepalai sebuah tim yang sudah mengembangkan biosensor transparan yang dapat mendeteksi berbagai kondisi kesehatan.

Saat ini, prototipe lensa kontak hanya dapat mendeteksi kadar glukosa darah, tetapi tim percaya bahwa mereka dapat mengembangkan teknologi yang sudah ada untuk mendiagnosa kondisi kesehatan lebih dalam.

“Ada cukup banyak informasi yang dapat dipantau dari tetesan air mata. Tentu saja, ada glukosa, tetapi juga laktat (pendeteksi sepsis serta penyakit hati), dopamin (glaukoma), urea (fungsi ginjal), dan protein (kanker), ” kata kata Herman.

Tujuan riset kami adalah untuk memperluas dari sensor tunggal untuk beberapa sensor kesehatan. Selain itu, para peneliti sedang menguji keamanan dan efektivitas lensa kontak pada hewan yang memakan waktu sekitar satu tahun.

Sebenarnya sudah ada elektroda yang dapat ditanam di bawah kulit untuk menguji gula darah, tetapi mereka dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.

Lensa kontak bisa menjadi lebih aman dan kurang intrusif. Dan sensor yang mengukur glukosa bisa menjadi salah satu dari banyak sensor kesehatan. Tim Herman menyajikan temuan mereka April ini di pertemuan American Chemical Society.[Sam]

Related Articles

Back to top button