TECHNOLOGY

Buru Kelompok Siber DarkSide Rusia, AS Tawarkan Imbalan Rp143 M

Indonesiaplus.id – Sayembara diumumkan Amerika Serikat (AS) dengan imbalan US$10 juta atau setara Rp143 miliar bagi pihak yang dapat memberikan informasi terkait kelompok kriminal siber DarkSide. Bedasarkan laporan FBI bahwa DarkSide berbasis di Rusia.

“Penawaran hadiah ini, AS menyampaikan komitmen untuk melindungi korban ransomware di dunia yang dieksploitasi oleh kelompok kriminal siber,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (5/11/2021).

Sementara itu, Biro Investigasi Federal AS (FBI) bahwa DarkSide melakukan serangan siber terhadap sistem pipa minya AS, Colonial Pipeline, pada Mei lalu.

Dampaknya, pasokan minyak di kawasan tenggara AS tersendat selama berhari-hari dan harga minyak pun melonjak, memicu fenomena panic buying.

Kemudian Colonial Pipeline menyatakan membayar peretas sekitar US$ 5 juta dalam bentuk bitcoin untuk mendapatkan kembali akses ke sistemnya. Juni lalu, Kementerian Kehakiman AS lantas memulihkan sekitar US$2,3 juta dari uang tebusan itu.

Sedangkan, pada Juli, Kemlu AS pernah menawarkan hadiah hingga US$10 juta bagi yang mengetahui informasi mengenai pelaku aktivitas siber berbahaya terhadap infrastruktur penting Washington.

Pada bulan yang sama, Toshiba juga mengaku menjadi korban peretasan DarkSide. Insiden itu menyebabkan sebagian kecil data perusahaan bernilai US$23 miliar hilang.

Tangkapan layar Darkside yang disampaikan perusahaan keamanan siber menunjukkan lebih dari 740 gigabyte informasi telah disusupi, termasuk mengenai paspor.

Pengamat malware, menyatakan terdapat sekitar 30 kelompok dalam Darkside yang mencoba meretas perusahaan. Perusahaan lebih rentan terhadap serangan siber sejak penerapan bekerja dari rumah.[nan]

Related Articles

Back to top button