Tolak Kebijakan Presiden AS, GNPF: Aksi Bakal Dihadiri 10 Juta Orang
Jumat, 15 Desember 2017
Indonesiaplus.id – Aksi besar-besaran menolak kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengakui sepihak Yerussalem sebagai ibu kota Israel, bakal digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Menurut Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Kapitra Ampera bahwa akan hadir 10 juta orang dalam aksi tersebut.
“Kami pastikan ada 10 juta orang lebih yang ikut dalam aksi menolak kebijakan pemerintah Amerika Serikat pada Minggu 17 Desember nanti,” ujar Kapitra, Jumat (15/12/2017).
10 juta orang tersebut, kata Kapitra, akan berkumpul di Monas terlebih dahulu yang nantinya akan menuju Kedubes Amerika Serikat bersama-sama, untuk menyuarakan tentang penolakan kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang mengakui sepihak Yerussalem sebagai ibu kota Israel.
“Kami akan shalat subuh berjamaah di Monas terlebih dahulu, setelah itu, bersama-sama menuju Kedubes Amerika Serikat,” tandasnya.
Panglima Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan, akan mengundang pimpinan DPR dan wakil rakyat yang ada di Komisi I DPR dalam acara tersebut.
“Kami secara resmi sebagai penyelenggara acara mengundang bapak-bapak dari DPR, Pak Fadli dan Pak Fahri beserta pimpinan lain, pimpinan fraksi untuk hadir. Terutama Komisi I yang berkaitan dengan politik luar negeri,” pungkasnya.[Mus]