POLITICS

Koalisi PDIP-Gerindra Siap Bendung PKS di Pilkada Depok

Indonesiaplus.id – Untuk memperebutkan kursi Depok-1 sudah mulai terlihat, sejumlah figur digadang-gadang akan bersainmenjadi bakal calon wali kota dari peta koalisi dan arah politik. Padahal, perhelatan masih tujuh bulan lagi.

Menurut peneliti dari Indonesian Politic and Policy Institute (IPPI), Muhammad Azhar dari dinamika yang ada, PDIP menggandeng Gerindra mengakhiri hegemoni PKS yang dalam tiga periode terakhir berjaya di Depok.

Sementara itu, partai penguasa Depok, PKS kemungkinan akan membentuk koalisi dengan Golkar. Sedangkan, empat partai lain yaitu PAN, PPP, PKB, dan Demokrat untuk sementara membentuk poros koalisi tertata.

“Memang dari peta koalisi masih membaca dan belum mendeklarasikan jagoan calon wali kota-nya. Hal ini karena konstelasi masih panas sehingga peta kemungkinan berubah masih bisa,” ujar Azhar, Selasa (18/2/2020).

Untuk Depok suara pemilih akan melihat figur potensial yang bisa membentuk hegemoni PKS. Dengan manuver Gerindra-PDIP sudah terlihat demi mengikis jagoan yang akan diusung partai dakwah.

“Sudah terlihat sekali itu. Bagaimana Gerindra dan PDIP kita lihat langsung membuat front. Padahal, figur Gerindra adalah mengusung petahana, Mohammad Idris,” katanya.

Analisisnya dengan manuver Koalisi Tertata yang diinisiasi PPP cs ini sebagai langkah menjegal PKS. “Adana koalisi untuk membendung PKS dan memunculkan figur baru atau menarik Idris yang memang masih digantung PKS,” katanya.

Hingga kini, belum adanya deklarasi potensi figur alternatif diprediksi bisa jadi opsi partai. Salah satu nama muncul eks kader PKS yang juga pengusaha Bayu Adi Permana. Mantan Kepala Biro Hukum DPP PKS itu dinilai punya potensi selain masih milenial.

“Jika dilihat Bayu masih muda, milenial dengan pengalaman organisasinya mumpuni. Cara sosialisasinya ke masyarakat juga cepat,” ungkapnya.

Gerak cepat Bayu namun silent berimbas positif untuk citranya. Berbagai cara PKS dinilai masih manjur diterapkan. Hal ini dimaklumi karena Bayu merupakan mantan kader dan menjadi Ketua Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Depok. Apalagi, ia merupakan salah satu tokoh muda yang sudah lama mengenal Depok.

“PKS masih dengan cara yang biasa diterapkan. Menggerakan jaringan relawan yang menyambangi rumah-rumah warga. Jelas gerakannya konkret. Dia bisa jadi kuda hitam nanti,” tandasnya.

Dari 270 daerah akan memilih pemimpin baru pada Rabu, 23 September 2020. Rinciannya, ada 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota, salah satunya Depok yang akan ikut serta dalam Pilkada serentak 2020.[mus]

Related Articles

Back to top button