POLITICS

Hadapi #2019GantiPresiden, Eks Tim Mawar Sebut Istana Panik

Jumat, 31 Agustus 2018

Indonesiaplus.id – Kepanikan pemerintah dalam menghadapi gerakan #2019GantiPresiden terlihat pada penggunaan aparatur negara untuk melakukan tindak represi.

“Fenomena #2019GantiPresiden yang dimotori Neno Warisman membuat istana panik. Bagaimana tidak, gerakan ini dengan cepat menyebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar mantan anggota Tim Mawar Kopassus dan pensiunan TNI Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid, Jumat (31/8/2018).

Mantan perwira Badan Intelijen Strategis (BAIS) itu menilai gerakan #2019GantiPresiden merupakan implementasi ketidakpuasan sebagian besar rakyat atas hasil kerja pemerintahan Presiden Jokowi.

Harga beberapa kebutuhan pokok termasuk bahan bakar minyak (BBM) naik, sehingga rakyat kecil kian menderita. Mantan tentara yang pernah dijatuhi hukuman 16 bulan penjara oleh mahkamah militer karena terlibat dalam penculikan aktivis di ujung kekuasaan Orde Baru itu menuding pemerintah saat ini sengaja merekayasa penolakan atas gerakan #2019GantiPresiden.
Tujuannya memunculkan kesan bahwa penolak gerakan itu murni dari masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menghambat atau menghentikan pergerakan ini agar tidak semakin besar.

“Mulai mengembuskan bahwa pergerakan tersebut adalah makar sampai dengan membuat masyarakat tandingan yang mengesankan seakan-akan gerakan #2019GantiPresiden mendapat penolakan dari masyarakat,” tandasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button