POLITICS

Diskusi Politik di PB PII, Hanafi Rais: Trump Hanya Mengalihkan Isu

Kamis, 14 Desember 2017

Indonesiaplus.id – Deklarasi sepihak Presiden AS Donald Trump dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota Israel, hanya sekedar upaya pengalihan isu dalam negeri AS.

Tujuannya hanya agar Trump bisa bertahan dari kursi presiden dengan merebaknya ancaman impeachment (pemakzulan) kepadanya.

“Respons negatif dari sejumlah negara termasuk Indonesia, diperkirakan malah akan meningkatkan dukungan warga AS terhadap Trump,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais saat menjadi narasumber dalam diskusi publik Perspektif Kanigoro bertajuk “Dominasi AS di Timur Tengah”, di Kantor Sekretariat Pengurus Besar Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KBPII), Rabu (13/12/2017).

Kendatipun hanya merupakan pengalihan isu domestik, keputusan Presiden Trump terkait Yerusalem Timur harus ditanggapi secara serius oleh masyarakat internasional.

“Paling efektif mestinya menggelar sidang istimewa Majelis Umum PBB untuk menghasilkan resolusi. Mengegandakan pembahasan di Dewan Keamanan pasti akan diveto AS,” katanya.

Sehingga berbeda dengan di Majelis Umum yang tidak ada veto. Resolusi dari Majelis Umum nantinya bisa ditindaklanjuti, misalnya dengan pengiriman pasukan perdamaian.

“Sikap Indonesia sudah tepat. Namun mestinya pernyataan Presiden Jokowi perlu ditambah, bahwa negara-negara Asia Afrika masih punya hutang, yakni kemerdekaan Palestina,” ucapnya.

Selama dua jam diskusi berlangsung, selain Hanafi juga menghadirkan narasumber Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, Muhammad Luthfi. Pasca perang Irak, sebenarnya AS mulai mengurangi dominasinya di Timur Tengah. Perhatian AS kini lebih difokuskan pada Asia Pasifik. Sehingga pangkalan militernya juga sudah dipindahkan ke Darwin, Australia.

Dengan berkurangnya dominasi AS di Timur Tengah memberi kesempatan meningkatnya peran Inggris di Timur Tengah.

“Memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Qatar tidak lepas dari pengaruh Inggris di Qatar. Bahkan cepat berkembangnya stasiun TV Aljazeera juga tidak lepas dari peran wartawan-wartawan senior BBC edisi Arab,” tandas Luthfi.[Mus]

Related Articles

Back to top button