Din: Keliru Kalau Dipisahkan, Dalam Pancasila Ada Nafas Agama
Selasa, 23 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Pancasila dan agama tidak dapat dipisahkan, sebab di dalam Pancasila terdapat nafas agama. Sehingga, menjadi sangat keliru jika ada upaya memisahkan Pancasila dengan agama.
“Tentu sangat keliru memisahkan Pancasila dan agama. Dalam Pancasila terdapat nafas agama,” ujar Utusan Khusus Presiden Untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin pada acara bedah buku “Dea Guru Syaikh Zainuddin Tepal As-Sumbawi – Mahaguru Ulama Nusantara” karya Nurdin Ranggabaran dalam rangkaian HUT Ke-59 Kabupaten Sumbawa di Auditorium Universitas Samawa di Sumbawa, Senin (22/1/2018).
Dalam sila-sila dari Pancasila, kata Din, seperti ketuhanan dan keadilan adalah nilai Islam yang sentral sekali. Pancasila akan tegak dan kuat kalau agama disentralkan. “Adalah kedzaliman pihak tertentu yang menghadapkan Pancasila dan agama. Tapi kebodohan umat Islam yang mau dihadapkan dengan Pancasila,” katanya.
Selain itu, ia menegaskan Pancasila bukan dimiliki orang-orang tertentu. “Saya merasa terganggu kalau ada yang memonopoli Pancasila dengan kata-kata. ‘Saya atau Kami Pancasila’ seolah-olah yang lain bukan Pancasila. Ketika dia klaim itu, dia tidak Pancasilais,” tandasnya.
Pada Oktober 2017, Presiden Joko Widodo mengangkat Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu diamanatkan untuk mengembangkan dialog sekaligus kerja sama antaragama, baik di dalam maupun luar negeri.[Mus]