BHD Mau Blak-blakan Terkait Kasus Antasari Azhar, Ada Apa?
Jumat, 24 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri (BHD) berniat ingin memberikan penjelasan ke publik, terkait kasus mantan Ketua KPK, Antasari Azhar. Tadinya BHD mau melakukan Kamis kemarin, namun batal.
“Pak BHD ingin ingin melakukan konfrensi pers (Konpres) untuk menanggapai apa yang dilaporkan Antasari Azhar, dalam kaitan ini beliau ingin menyampaikan bagaimana proses penanganan pada saat itu yang dilakukan secara profesionalisme kemudian secara transparan,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Namun Martinus enggan menjelaskan secara rinci apa yang akan disampaikan BHD dalam konpers yang sedianya dilakukan pada Kamis 23 Februari kemarin.
“Terkait dengan materi yang ingin disampaikan apa saja, itu tentu nanti pada saat konpres. Kemarin batal karena terkendala karena ada satu orang penyidik yang masih dalam kegiatan umrah sehingga tidak bisa bersama-sama sehingga waktunya diundur,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Keterangan pers tersebut, merupakan inisiatif BHD sendiri karena menjadi Kapolri saat kasus Antasari terjadi dan terlepas dari instansi Polri.
“Dalam PP Polri kan Pengurus Persatuan Purnawirawan Polri. Tentu kita ingin memisahkan. ini bukan bagian, ini secara hubungan administrasi tidak ada, tapi ini bagian dari upaya para pimpinan Polri pada saat itu untuk melakukan penjelasan terhadap keterangan proses penyidikan-penyidikan yang ada,” tandasnya.
Niat BHD buka-bukaan soal penyidikan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, didasari kesadaran BHD akan tanggung jawab moral. Karena saat ini Antasari mengaku korban kriminalisasi aparat penegak hukum yang menangani perkaranya.
“Beliau memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan bagaimana proses penyidikan saat itu. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada beliau untuk merilis, mempublikasi, menjelaskan kepada masyarakat, bagaimana proses penyidikan Pak Antasari saat itu,” katanya.[Mus]