Tanah Rencong Bersiap Jadi Tuan Rumah Lasenas dan Inti Bangsa
Kamis, 26 April 2018
Indonesiaplus.id – Kegiatan tahunan Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) yang diselenggarakan di daerah secara bergantian.
Tahun ini, dipilih Kota Banda Aceh dan Kota Sabang menjadi tuan rumah dari Lasenas 2018 yang digarap bersama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Kegiatan Lasenas diikuti oleh para siswa – siswi SMP/SMA sederajat. Sebelumnya, mereka mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) yang digelar oleh 11 unit BPNB di seluruh Indonesia, serta terpilih sebagai perwakilan daerah/provinsi masing-masing.
Nantinya, kegiatan Lasenas akan dipilih para siswa-siswi terbaik dari sekian puluh peserta yang telah membuat tulisan karya ilmiah bertemakan sejarah Aceh.
Lasenas digelar bersamaan dengan kegiatan Internalisasi Nilai Kebangsaan (Inti Bangsa), yang juga merupakan kegiatan Direktorat Sejarah yang dimulai dari 27 April hingga 1 Mei 2018 di Kota Banda Aceh dan Sabang.
Kedua kegiatan tersebut, dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Anjong Mon Mata. Namun, sebelumnya Mendikbud akan mengunjungi beberapa sekolah di Kota Banda Aceh
Selain itu, Mendikbud akan mengunjungi Kantor BPNB Aceh untuk memantau langsung kegiatan Gebyar Hari Pendidikan Nasional 2018 yang diselenggarakan bersama oleh BPNB Aceh, LPMP Aceh, BPCB Aceh, BP PAUD DIKMAS, serta Balai Bahasa Aceh.
Turut hadir pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi; Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid; Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Sri Hartini; Direktur Sejarah Triana Wulandari; serta Kepala Biro Perencanaan BAPPENAS.
Namun, berbeda dengan Lasenas, kegiatan Inti Bangsa hanya diperuntukkan bagi guru Sejarah SMA/SMK sederajat dan guru IPS SMP dari seluruh Indonesia yang sebelumnya telah melalui tahapan seleksi tingkat nasional.
Inti Bangsa merupakan praktik pengajaran sejarah yang mengandung nilai-nilai kebangsaan yang diharapkan peserta mampu merumuskan sebuah bahan ajar sejarah yang inovatif, kreatif, berkualitas, dan tepat sasaran.
Seorang guru sejarah harus mampu membagikan pengetahuan kepada para siswa-siswi di sekolah, sehingga akan terbangun komitmen generasi muda dalam menjaga integrasi dan kedaulatan wilayah NKRI.
Peran guru sangat penting dalam mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai pewaris masa depan bangsa, memberikan pemahaman akan nilai kebangsaan dengan membekali pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan.[Mor]