Jumat, 9 Maret 2018
Indonesiaplus.id – Penulisan sejarah tidak sekedar menuliskan tentang sebuh peristiwa di masa lalu. Melainkan, memiliki makna strategis dalam upaya penguatan karakter dari sebuah bangsa.
Menyadari hal itu, Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas bagi Penulis Sejarah atau Bimtek Penulis Sejarah.
Bimtek Penulis Sejarah dibuka oleh Direktur Sejarah, Triana Wulandari, pada Senin (5/3/2018) dan dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (9/3/2018) di Hotel Semesta, Semarang, Jawa Tengah, diikuti 100 peseta yang belajar menulis sejarah dengan baik dan benar.
Sejumlah dosen hadir di antaranya dari Universitas Indoensia, yaitu Dr Bondan Kanumoyoso yang menyampaikan materi Pengantar Ilmu Sejarah dan Dr Tri Wahyuning M Irsyam untuk materi Metode Sejarah.
Sedangkan materi Sejarah Lokal disampaikan Prof Dr Singgih; materi Penulisan Sejarah oleh Dr Dhanang Respati, serta materi Penulisan Sejarah dalam Persepektif Bahasa oleh Prof Dr Endhang.
Sebagai informasi, Bimtek Penulis Sejarah tahun 2018 ini juga dilaksanakan di beberapa kota, seperti Lampung, Semarnag dan Malang.
Adapun materi dasar yang disampaikan, yaitu Pengantar Ilmu Sejarah, Penulisan Sejarah Lokal, Metode Sejarah, Panduan Penulisan dalam Penelitian Sejarah, serta Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Sekaligus mengkaji mitos penulisan yang terlanjur terbentuk; mengkaji pengertian sejarah sebenarnya; mengkaji pengertian sejarah dalam arti subyektif dan obyektif.
Mengkaji definisi sejarah itu sendiri; mengkaji pokok kajian ilmu sejarah; mengkaji sejarah sebagai ilmu; mengkaji sejarah sebagai seni; mengkaji komponen sejarah; mengkaji kerangka berpikir sejarah.
Juga, membedakan sejarah dengan ilmu lain yang mirip dan terkadang dianggap sama oleh penulis sejarah awam dan tidak punya dasar pendidikan sejarah.
Sebelum acara berakhir, seluruh peserta harus menuliskan kerangka penelitian sejarah dan dikumpulkan sebagai post test Bimtek.[Mor
