HUMANITIES

Mensos Ziarah ke Makam Cut Nyak Dhien dan Persilakan Pemkab Sumedang Rencana Penataan Kompleks Makam

Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang Selatan, Jawa Barat. Sekaligus mendengarkan rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang yang akan menata ulang kompleks makam yang memerlukan dukungan Kemensos.

Ziarah Mensos menjelang peringatan 10 November 2021 sebagai Hari Pahlawan tersebut, untuk mengenang jasa besar Cut Nyak Dhien yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Menurut Mensos, keberadaan makam Cut Nyak Dhien di Sumedang, menunjukkan betapa berat perjuangan perempuan pahlawan asal Aceh ini.

“Beliau dimakamkan di sini sebagai tempat pembuangan oleh penjajah. Di era itu, dibuang ke Sumedang, sudah seperti dibuang ke negara lain,” ujar Mensos di kompleks pemakaman Gunung Puyuh, Desa Sukajaya Kecamatan, Sumedang, Jumat (22/10/2021).

Spirit perjuangan Cut Nyak Dhien patut diteladan oleh generasi bangsa yang telah gigih berjuang dan bersikukuh tidak menyerah, sehingga terus menggelorakan perlawanan terhadap kolonial Belanda dari pedalaman Aceh, kendati kondisi fisik sangat memperihatinkan ditambah pendengeran terganggu.

“Ia tidak menyerah, kendatipun sudah lemah dan pandangannya terganggu. Terus berjuang dari dalam hutan. Kita patut bangga meraih kemerdekaan dengan berjuang melawan penjajah, sebab ada bangsa yang kemerdekaannya diberi oleh penjajah, ” kata Mensos.

Generasi muda yang tidak merasakan perjuangan fisik meraih kemerdekaan, agar mengenang, menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan. Mensos menekankan betap pentingnya generasi saat ini paham bahwa kemerdekaan saat ini, ditempuh dengan perjuangan yang luar biasa berat dan panjang oleh para pahlawan, salah satunya oleh Cut Nyak Dhien.

Sikap menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan bisa tumbuh bila mereka mengetahui dan memahami sejarah terlebih dulu. “Saya saja nggak tahu detil mengapa Cut Nyak Dhien dimakamkan di sini, terlebih anak-anak sekarang,” katanya.

Mensos tengah memikirkan, suatu konsep kegiatan atau program yang bisa mewadahi kebutuhan tersebut, salah satunya rencana mengajak perwakilan kelompok generasi muda berziarah ke taman makam pahlawan nasional secara bergantian setiap tahun. Dalam program tersebut, dimungkinkan keterlibatan Karang Taruna sebagai perwakilan kelompok muda.

Pada kesempatan itu, Mensos menerima masukan terkait rencana pemkab melakukan penataan kompleks makam Cut Nyak Dhien, termasuk master plan penataan kawasan makam dan pada dasarnya Kemensos mendukung bila semangatnya untuk menghargai jasa para pahlawan.

“Kita lihat rencana Pemkab dulu. Semoga kami bisa membantu dengan anggaran yang terbatas. Juga, kami tidak bisa sendiri. Perlu mendiskusikan dengan semua pihak terkait misalnya dengan Pemerintah Aceh, tokoh-tokoh masyarakat dan sejarawan. Cut Nyak Dhien kan milik bangsa Indonesia,” tandasnya.

Kunjungan dan ziarah Mensos disambut baik Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Kepada Mensos, Bupati Dony mengemukakan rencana pemkab untuk melakukan penataan kompleks makam.

“Jadi, Kami sampaikan pada Bu Mensos yang akan menata dengan membuat jalur baru yang langsung ke makam Cut Nyak Dhien. Perlu ada pembebasan lahan dan Kami perlu memohon dukungan dan bantuan dan semua pihak terkait termasuk Pemerintah Aceh dan tokoh-tokoh masyarakat Aceh,” tandas Dony.

Pada awal 1906, Cut Nyak Dhien dibuang ke Sumedang oleh militer Belanda untuk menghindari serangan balasan dari para pejuang Aceh. Di Sumedang, Cut Nyak Dhien diberi rumah untuk tinggal yang dekat dengan Masjid Agung Sumedang.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 116/TK/ Tahun 2015, tanggal 4 November 2015. Cut Nyak Dhien dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan namanya diabadikan di berbagai daerah di Indonesia sebagai nama jalan dan nama Kapal Republik Indonesia (KRI ) Cut Nyak Dhien milik TNI AL.[ama]

Related Articles

Back to top button