Asa Dua Rungu Wicara Membangun Mahligai Rumah Tangga

Indonesiaplus.id – Loka Rehabilitasi Sosial Penyandang Sensorik Rungu Wicara (LRSPDSRW) “Meohai” Kendari menjadi saksi bisu ketika benih-cinta cinta tumbuh, usai dua anak manusia itu sama-sama menjalani layanan rehabilitasi sosial mulai 2016 – 2018.
Hingga hari istimewa yang ditunggu-tunggu itu pun akhirnya tiba tepat tanggal 24 November 2019, Sri Salma Miharni (22) dan Muhammad Asnawi (22) untuk mengikat janji setia dalam ikatan sakral mahligai pernikahan.
Usai tamat dari SLBMP Unaaha, Kab. Konawe, orangtua Salma mendaftarkan ke LRSPDSRW “Meohai” Kendari untuk mendapatkan layanan rehabilitasi sosial. Dari hasil asesment petugas layanan rehabilitasi menyatakan ia memiliki kemampuan mendengar di atas 90 Desibell atau termasuk kategori rungu wicara tingkat berat.
Lain halnya dengan Asmawi, ia masih bisa berkomunikasi secara normal sekalipun tidak sempurna. Namun, Asnawi juga menempuh pendidikan hingga tingkat SLBMP. Adapun hasil asesment ia memiliki hambatan pendengaran tingkat ringan.
Di LRSPDSRW “Meohai” Kendari, keduanya menjalani masa rehabilitasi dan jika dibandingkan dengan penerima manfaat lainnya kemampuan merias Salma dan Asnawi yang lebih menonjol, yang tersalurkan lewat keterampilan Tata Rias.
Tak heran, keduanya kerap memimpin pada kegiatan yang dilaksanakan bagi penerima manfaat. Pada akhir Desember 2018, mereka diterminasi dengan membawa bekal keterampilan dan Bantuan Sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial RI melalui LRSPDSRW “Meohai” Kendari.
Bantuan Sosial tersebut dijadikan sebagai modal untuk membuka usaha sesuai dengan pendididkan vokasional yang pernah digelutinya. Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI, dirasakan betul oleh Salma yang akhirnya membuka usaha salon, tepat di pinggir jalan utama Desa Asao, Kecamatan Abuki, Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dengan percaya diri, Salma mulai sibuk merintis usaha salonnya dengan harapan dapat memiliki penghasilan sendiri tanpa bergantung lagi kepada orangtuanya. Tidak butuh lama, 2 bulan kemudian menjadi terkenal dan banyak pelanggan. Sehingga dalam sebulan, ia memperoleh penghasilan bersih Rp 2 – 3 juta.
Kondisi tersebut bisa bertambah ramai, ketika musim panen tiba. Salon Salma pun ketiban rezeki di mana masyarakat Kecamatan Abuki memiliki kebiasaan menata rambut baik dipangkas, disemir, atau direbonding. Juga, ada yang difacial agar lebih cantik.
Tidak hanya itu, bila ada hajatan perkawinan, masyarakat Kecamatan Abuki, akan meminta Salma untuk membantu riasan wajah pengantin dan keluarga pengantin.
”Salma ini, memang bisu tidak bisa bicara, tapi kami suka dengan cara dia merias, memangkas, memotong atau menata rambut, hasilnya bagus, rapi dan memuaskan” ungkap tetangga yang menjadi pelanggan salon Salma. Kini, Salma kini telah memiliki tabungan sendiri dan sebagian dari hasil usahanya diberikan kepada orangtuanya.
Sementara itu, di poros jalan Sungai Musi, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Asnawi juga merintis usaha Salon berkat bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI. Tak kalah tenar dengan Salon Salma dalam Asnawi mampu meraup keuntungan Rp 2 – 3 juta. Tak heran, ia bisa menabung dan dalam setahun mampu mencicil sebuah sepeda motor.
Ijab Kabul Disambut “sah.”
Di kampung halaman Salma di Desa Asao, Kec. Abuki. Kab. Konawe, pada 24 November 2019 melangsungkan pernikahan dengan meriah dan dihadiri hampir seluruh eks penerima manfaat LRSPDSRW “Meohai” Kendari.
Istimewanya acara pernikahan mereka sempat viral di channel Youtube yang ditonton lebih dari 5.000 tayangan dengan judul Pernikahan Rungu Wicara.
Saat mengucapkan jab kabul yang dituntun ak Penghulu, Asnawi mengucapkan kalimat “saya terima nikahnya Sri Salma Miharni Binti Laga Miharja dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai karena Allah”, dengan lancar tanpa hambatan, meskipun kalimat tersebut terdengar kurang sempurna.
Sontak saja, keluarga dan masyarakat yang menyaksikan prosesi ijab kabul tersebut serentak menyambut dengan kata “SAH” dibarengi tepuk tangan meriah dan tangis haru dari kedua orangtua mempelai, keluarga, tetangga dan handai tolan.

Usai menikah, Asnawi masih bolak-balik Konawe-Bone menggunakan kendaraan motor untuk meneruskan usaha Salon. Namun, sejak pertengahan Januari 2020, ia memutuskan menetap di Konawe untuk menjaga Salma yang tengah hamil muda dan membantu usaha Salon istrinya. Sejak Januari 2020 Salon Salma lebih terkenal, karena dimiliki oleh pasangan Rungu Wicara.[mor]