HEALTH

Riset Universitas Notre Dame: Pembohong Bisa Mengalami Gangguan Kesehatan

Senin, 15 Januari 2018

Indonesiaplus.id – Merupakan keharusan dalam hidup adalah sikap jujur. Sebab, tanpa kejujuran kehidupan yang bahagia, aman dan tentram tidak akan pernah bisa terwujud.

Namun sayangnya, masih ada banyak orang justru tidak mampu menerapkannya dan menjadikan kejujuran sebagai slogan semata.

Studi terbaru dari Universitas Notre Dame menemukan, bahwa ketika orang-orang tidak berbohong selama 10 minggu, mereka merasa kurang tegang, lebih bersemangat dan mengalami lebih sedikit penyakit fisik seperti sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Sedangkan, berbohong kepada diri sendiri dan orang lain sering kali datang dengan rasa bersalah dan perasaan bahwa Anda perlu menyembunyikan sesuatu.

“Kondisi berbohong cenderung dikaitkan dengan hasil kesehatan yang negatif,” ujar asisten profesor psikologi di Claremont McKenna College di California yang mempelajari bagaimana pikiran memengaruhi kesehatan fisik, Stacey Doan, Ph.D., seperti dilansir laman Furthermore Equinox.

Hasil penelitian menunjukkan, rasa bersalah dan stres karena berbohong berhubungan dengan suasana hati depresi, kesejahteraan rendah, kepuasan hidup lebih rendah dan lebih sedikit emosi positif.

Sebagian besar bahaya kesehatan ini kemungkinan terkait dengan sistem saraf simpatik yang terlalu aktif (respons melawan atau lari) yang dipicu saat Anda berbohong dan merasa buruk karenanya.

“Jika Anda merasa bersalah karena kebohongan masa lalu, menebus kesalahan adalah hal yang penting,” tandasnya.[Was]

Related Articles

Back to top button