HEALTH

Nih…Manfaat Konsumsi 2 Tomat Sehari Mampu Cegah Penyakit Paru-paru

Jumat, 2 Februari 2018

Indonesiaplus.id – Bagi orang dewasa yang mengonsumsi lebih dari dua tomat sehari, memiliki tingkat penurunan fungsi paru-paru yang lebih lambat. Kondisi ini tentu saja, mantan perokok tampaknya paling diuntungkan.

Adapun manfaat serupa, bisa diamati untuk orang yang makan lebih dari tiga porsi buah segar sehari, terutama apel.

“Studi ini menunjukkan bahwa diet bisa membantu memperbaiki kerusakan paru pada orang yang telah berhenti merokok,” ujar rekan penulis studi, Vanessa Garcia-Larsen dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, seperti dilansir laman MSN, Selasa (30/1/2018).

“Hal ini juga menunjukkan bahwa makanan yang kaya buah bisa memperlambat proses penuaan alami paru-paru bahkan jika Anda tidak pernah merokok,” kata Garcia-Larsen.

Studi yang dipublikasikan di European Respiratory Journal, peneliti menganalisis data dari 680 orang di Jerman, Inggris dan Norwegia yang mendaftar untuk survei kesehatan pada 2002.

Peserta menjawab kuesioner dan menjalani dua jenis tes fungsi paru di awal, lalu lagi 10 tahun kemudian.

Satu tes mengukur berapa banyak udara yang bisa dikeluarkan seseorang dalam sekejap, yang lain berapa yang bisa mereka hirup dalam enam detik.

Teradapat faktor lain, seperti usia peserta, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat aktivitas fisik, dipertimbangkan dalam menganalisis hubungan antara diet dan kesehatan paru-paru.

Mereka menemukan bahwa tingkat penurunan paru-paru, yang terjadi biasanya pada orang-orang dari sekitar usia 30 tahun, lebih lambat pada mereka yang makan lebih banyak tomat dan buah lainnya.

Di antara mantan perokok, tautan itu “lebih mencolok lagi”, yang menyiratkan bahwa makanan mereka membantu memperbaiki kerusakan akibat tembakau.

Efeknya hanya diobservasi dengan buah dan sayuran segar, tidak diproses. “Temuan ini mendukung kebutuhan akan rekomendasi diet, terutama bagi orang-orang yang berisiko terkena penyakit pernafasan,” ucapnya.

Hal ini termasuk ke dalam Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), terutama disebabkan oleh merokok. “Diet bisa menjadi salah satu cara untuk memberantas diagnosis PPOK di seluruh dunia,” tandasnya.

Salah satu kelemahan penelitian adalah bahwa diet peserta dinilai hanya pada awal penelitian.[Mas]

Related Articles

Back to top button