HEALTH

Moms Milenia, Jangan Sembarangan Minum Antibiotik, Bayi Rentan Lahir Cacat

Senin, 14 Agustus 2017

Indonesiaplus.id – Antibiotik tertentu yang dikonsumsi selama masa kehamilan bisa meningkatkan risiko kelahiran cacat. Hal itu terungkap dari hasil penelitian British Journal of Clinical Pharmacology.

Tim peneliti Kanada meneliti 139.938 ibu dari bayi yang lahir di Quebec sejak 1998 hingga 2008. Para peneliti menelusuri penggunaan antibiotik yang dikonsumsi pada trimester pertama dan bayi mereka dalam tahun pertama kehidupannya.

Menurut Kepala peneliti Anick Bérard yang juga profesor epidemiologi di University of Montreal, penggunaan antibiotik golongan quinolones, seperti ciprofloxacin, levofloxacin dan sebagainya, termasuk berbahaya dan harus dihindari selama kehamilan.

Selain itu, Bérard mengatakan, infeksi itu sendiri dihubungkan dengan risiko saat kehamilan dan harus segera ditangani. “Dalam penelitian kami menunjukkan kita harus memikirkan antibiotik mana yang tepat digunakan,” ujar Bérard seperti dikutip NYTimes.

Kelahiran cacat sangat umum terjadi. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Centers for Disease Control and Prevention, di Amerika Serikat sekitar 3 persen bayi atau 120.000 per tahun lahir dengan satu atau dua macam kecacatan.

Usai menyesuaikan variabel yang dapat meningkatkan risiko kelahiran cacat, termasuk infeksi, sehingga antibiotik sampai diresepkan, tekanan darah tinggi, diabetes, asma, dan banyak faktor lain, para peneliti menemukan beberapa obat justru dapat lebih meningkatkan risiko tersebut.
Mislanya, Doxycycline , obat ini dapat meningkatkan bahkan lebih dari dua kali lipat risiko ketidaknormalan jantung. Sementara obat Clindomycin meningkatkan risiko permasalahan muskuloskeletal sebesar 67 persen.

Muskuloskeletal yaitu sistem kompleks otot dan kerangka tubuh, termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf. Adapun penggunaan moxifloxacin, ofloxacin, erythromycin, dan penicillin V berisiko meningkatkan cacat lahir. Padsa penelitian tidak menemukan adanya peningkatan risiko cacat lahir pada penggunaan amoxicillin, nitrofurantoin, atau cephalosporins.

Penggunaan antibiotik yang sembarangan menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotik dan bisa berakibat fatal serta berujung kematian. Bukannya sembuh, konsumsi antibiotik yang tidak bijak malah bisa menjadi bumerang. Bakteri yang harusnya enyah justru akan resisten bila antibiotik digunakan sembarangan.

Permasalahan resistensi antibiotik menjadi suatu permasalahan yang cukup pelik dan harus segera diatasi bersama. Penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional dapat mengurangi beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Sebaliknya, penggunaan antibiotik secara luas yang tidak sesuai indikasi mengakibatkan meningkatnya resistensi antibiotika secara signifikan.

Data WHO merilis, pada 2013 terdapat 480.000 kasus baru multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) di dunia. Sehingga data ini menunjukkan bahwa resistensi antimikroba memang telah menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.[Was]

Related Articles

Back to top button