HEALTH

Masih Perlukah Membeli Air Minum Botolan?

Senin, 27 Maret 2017

Indonesiaplus.id – Salah satu yang dibahas dalam Festival Sains Dunia di Brisbane (Queensland), adalah air yang oleh sebagian warga di negara maju seperti di Australia masih membeli air botolan. 

Padahal air keran sama sehatnya dengan air botolan. Menurut para ilmuwan, bahwa dunia industri telah berhasil meyakinkan konsumen bahwa air botolan sebenarnya lebih baik.

Misanya, di negara bagian Queensland saja, setiap tahunnya konsumen membeli air botolan senilai $1,6 miliar (sekitar Rp 1,6 triliun).

Menurut Prof Gay Hawkins, dari Universitas Western Sydney, pakar dalam masalah teori sosial dan budaya, yang sedang meneliti mengenai semakin ‘berkembangnya’ pasar air botolan, saat ini 22 persen dari sampah yang dikumpulkan setiap tahun dari pantai adalah sampah botol plastik.

“Sebenarnya kita beruntung tinggal di Australia, tinggal di sebuah negara di mana pemerintahnya efisien dan efektif, yang mampu menyediakan air yang aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Sebab, air adalah sumber daya umum dan tidak seharusnya menjadi komoditi. Diskusi panel di Festival Sains Dunia diBrisbane. Apakah air botolan lebih aman?

Sebagian warga yang membeli air botolan, dan tidak mau minum dari air keran, karena adanya bahan kimia seperti klorine dan fluoride yang terdapat di dalam air keran di Australia.

Kandungan fluoride di dalam air sudah lama menjadi bahan perdebatan, dengan beberapa kelompok masyarakat khawatir bahwa kadar fluoride yang tinggi bisa membahayakan kesehatan.

Dr Frederic Leusch seorang ahli tanah dan air mengatakan air keran bisa menyaring klorin, namun tidak bisa sepenuhnya menghilangkan fluoride.

“Ada bukti bahwa klorine tidak bagus bagi kesehatan. Memang beracun, sehingga salah satu saran dari Yayasan Penelitian Air dan Lingkungan di Amerika Serikat menyarankan perlunya penggunaan saringan.” ujarnya.

Menurutnya, Australia memiliki kelompok vokal yang menentang adanya fluoride dalam air, dan ketika ditanya apakah saringan bisa menghilangkan fluoride, jawabnya adalah tidak.

Proses pembersihan yang dilakukan terhadap air minum botolan juga berarti bahwa air botolan akan memiliki bahan kimia.

Menurut Dr Leusch, tergantung pada botol plastik yang digunakan, beberapa bahan kimia itu akan masuk ke dalam air, tergantung berapa lama botol tersebut terkena panas matahari. “Semakin lama air berada dalam botol plastik, semakin besar kemungkinan bahan kimia dari plastik masuk bercampur dengan air.” ucapnya.

Mengapa kita membeli air botolan?
Pakar masalah pemasaran Gary Mortimer, selain karena air botolan lebih gampang dibeli dan didapat bila tidak tersedia air keran, pemasaran juga merupakan hal penting dalam keputusan konsumen membeli air botolan.

Dr Mortimer mengatakan, bahwa para penjual air botolan mampu mengyakinkan konsumen untuk membayar guna mendapatkan air minum.

Dengan menggunakan kata-kata seperti ‘pure (alami)” dan ‘nature’s best (produk alam terbaik) dengan gambar pegununganyang diselimuti salju di botol air membuat pandangan konsumen berubah mengenai sebuah produk yang sebenarnya bisa berasal dari keran.

“Sebagai orang pemasaran, saya tidak bisa mengatakan bahwa air dari merek “A” akan lebih baik dari botol merek “B”.” kata Mortimer.

“Sebagai konsumen yang rasional, anda sebenarnya bisa berpikir ‘sebenarnya air yang berasal dari keran sebenarnha juga akan menghilangkan haus saya.”

Artikel ini adalah bagian dari kerjasama di World Science Festival antara QUT (Queensland University of Technology dan ABC).[Mas]

 

Related Articles

Back to top button