HEALTH

Atasi dan Kenali Tanda-tanda Stres Pada Anak

Rabu, 19 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Tidak hanya orang dewasa mengalami stress, anak-anak pun demikian. Sebagai langkah awal mengurangi rasa kecemasannya adalah dengan membantu mereka agar memiliki tidur yang cukup.

Sering tidak disadari para orangtua, sebab stres pada dan mereka tidak bisa menjelaskan kondisinya. Padahal, kondisi ini mempengaruhi aktivitas mereka, baik psikologis maupun fisik.

Dampak dari stres yang paling sering adalah anak menjadi susah tidur. Anak juga susah tidur nyenyak, mengeluh mimpi buruk, minta ditemani tidur oleh orangtua, atau malah menolak tidur dengan orangtuanya.

Tidak semua gangguan kecemasan menyebabkan susah tidur, tapi yang pasti anak dan remaja yang susah tidur memiliki hormon stres (korsitol) lebih tinggi.

Kecemasan dan susah tidur bisa diatasi dan dicegah. Peran orangtua sangat penting untuk membantu anak keluar dari kondisi tersebut. Beri tahu anak bahwa Anda, orangtuanya, akan selalu ada saat mereka butuh bantuan atau merasa cemas.

Orangtua juga harus peka pada gejala-gejala stres yang dialami buah hatinya. Selain susah tidur, berikut adalah beberapa gejala stres yang sering dialami anak, seperti dikutip dari sleepfoundation.org.

Nafsu makan berkurang; mengeluh sakit kepala; mengompol saat tidur; sakit perut; agresivitas atau keras kepala; ketidakmampuan mengendalikan emosi; serta menolak terlibat dalam kegiatan keluarga atau sekolah.

Nah, melalui rutinitas kegiatan dalam keluarga, seperti makan malam bersama atau bermain dan mengobrol sebelum tidur bisa membantu mengurangi stres anak.

Juga, kegiatan santai bersama orangtuanya akan membuat mereka merasa tenang dan rileks. Juga, para orangtua jangan segan berkonsultasi dengan psikolog jika gejala stres anak tidak berkurang.[Was]

Related Articles

Back to top button