Rabu Sore, Dolar AS Rebound Mata Uang Garuda Terperosok ke Rp 14.252

Indonesiaplus.id – Perdagangan pasar spot pada Rabu (8/9) sore, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.252 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 40 poin atau 0,28 persen dari Rp14.212 per dolar AS pada Selasa (7/9/2021).
Kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.266 per dolar AS atau melemah dari Rp14.195 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Posisi Rupiah melemah dengan mayoritas mata uang Asia lainnya. Mata uang Korea Selatan Won melemah 0,76 persen, baht Thailand minus 0,42 persen, dan peso Filipina minus 0,21 persen.
Hal sama dialami rupee India melemah 0,18 persen, Ringgit Malaysia minus 0,05 persen, Dolar Hong Kong minus 0,04 persen, dan dolar Singapura minus 0,01 persen.
Namun, hanya yen Jepang dan yuan China yang berada di zona hijau, masing-masing menguat 0,09 persen.
Kondisi serupa terjadi pada mata uang utama negara maju. Hanya franc Swiss yang menguat 0,01 persen dari mata uang negeri Paman Sam.
Dolar Australia melemah 0,36 persen, dolar Kanada minus 0,32 persen, poundsterling Inggris minus 0,21 persen, rubel Rusia minus 0,19 persen, dan euro Eropa minus 0,19 persen.
Menurut analis Asia Valbury Futures Lukman Leong pelemahan rupiah terjadi hanya karena faktor pembalikan secara teknikal dari dolar AS.
Terjadi karena dolar AS sudah melemah dalam beberapa hari terakhir, sehingga kondisinya membalik.
“Terjadi hanya rebound dari dolar AS yang meng-counter semua mata uang lainnya, termasuk rupiah. Tapi tidak ada faktor fundamental lain,” tutur Lukman.
Sebenarnya, kondisi dalam negeri cukup baik mendukung posisi rupiah, seperti jumlah pertambahan kasus covid-19 yang justru tengah menurun. Namun, dampak pengaruh global rupanya lebih besar ke mata uang Garuda hari ini.[tat]