Indonesiaplus.id – Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI), Said Saleh Alwaini, menyatakan kesiapan Indonesia memperluas kerja sama penempatan tenaga kerja terampil ke berbagai negara Eropa.
Hal itu disampaikan Said dalam forum Business Matching yang digelar di Amsterdam, Belanda, Senin (22/9). Ia hadir bersama Wakil Ketua APJATI untuk Eropa, Dina Carol, serta sejumlah perusahaan pengerah pekerja migran Indonesia (P3MI) untuk berdiskusi dengan perusahaan penerima tenaga kerja di Belanda.
“Mereka semua kompeten di bidangnya masing-masing seperti health care, hospitality, manufaktur, dan logistik,” kata Said.
Menurutnya, ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) telah bekerja di berbagai negara Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Di Eropa Timur, seperti Polandia, Kroasia, dan Serbia, pekerja Indonesia banyak terserap di sektor manufaktur, hospitality, dan pertanian.
Sementara itu, di Eropa Barat, khususnya Belanda, WNI berperan penting di bidang teknologi informasi (TI) dan layanan kesehatan.
Said menegaskan bahwa kendala bahasa tidak menjadi hambatan besar. “Jangan khawatir tentang bahasa, kami bisa memenuhi persyaratan itu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selama ini penempatan pekerja Indonesia lebih berfokus pada Hong Kong, Taiwan, dan Jepang yang menuntut pelatihan bahasa intensif. Untuk menghadapi kebutuhan di Eropa, APJATI bersama mitra pelatihan menyiapkan program khusus dengan masa pembelajaran bahasa asing selama 8–12 bulan.
“Dengan pelatihan yang tepat, tenaga kerja Indonesia siap bersaing dan berkontribusi di pasar global, khususnya di Eropa,” ujar Said.[had]
