ECONOMY

Kenali Tiga Pilihan Produk Investasi Tahan Inflasi

Sabtu, 6 Mei 2017

Indonesiaplus.id – Salah satu hal penting dalam perencanaan keuangan adalah investasi. Bisa dipastikan menanamkan modal ke instrumen investasi yang tepat, investor bisa menuai keuntungannya.

Banyak instrumen investasi yang bisa dicoba, seperti deposito, tabungan berjangka, saham, reksa dana, obligasi, atau logam mulia. Setiap pergantian tahun bermunculan prediksi-prediksi dari pakar ekonomi mengenai jenis investasi apa yang menguntungkan dan mana yang sebaiknya dihindari.
Apakah prediksi itu selalu akurat? Ada banyak faktor yang memengaruhi suksesnya berinvestasi, di antaranya waktu investasi, besarnya aset untuk alokasi investasi, dan perkiraan laju inflasi.

Namun, faktor yang paling penting diperhatikan adalah laju inflasi. Bila tak mau pusing memikirkan inflasi yang kadang naik atau kadang turun, akan lebih baik jika mulai berinvestasi di bidang-bidang yang tidak terlalu terpengaruh signifikan oleh laju inflasi sehingga nilai investasi tetap aman.

Jenis Investasi yang Relatif Aman dari Pengaruh Laju Inflasi Ada tiga bentuk investasi yang sejauh ini paling aman dan baik bagi yang akan baru memulai berinvestasi. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya.

Logam mulia, emas
Bersifat tahan lama, tapi lebih stabil daripada investasi yang lain . Bisa dikatakan sejak dulu investasi emas sudah banyak diminati. Dalam jangka panjang, nilai emas cenderung naik dan jarang terjadi penurunan nilai emas.

Alasan lain kenapa orang tertarik investasi emas dikarenakan mudah diperjualbelikan. Jika tertarik untuk berinvestasi emas, sabar-sabarlah untuk menuai keuntungannya. Sebab investasi ini merupakan investasi dalam jangka panjang. Mengapa? Memang harga emas cenderung naik. Akan tetapi, kenaikan harga emas pun tidak langsung tinggi. Emas sebagai investasi tidak akan cocok bagi yang menginginkan return dalam waktu singkat.

Bisnis properti
Naik terus Sepanjang tahun properti termasuk pilihan investasi yang paling menarik. Seperti yang Anda tahu jumlah properti yang ada dan jumlah penduduk yang membutuhkannya tidaklah sebanding. Kondisi yang ada saat ini adalah pertumbuhan jumlah penduduk jauh lebih cepat daripada properti.

Misalnya, ambil contoh yang mudah ialah kebutuhan akan rumah. Jika Anda membeli rumah di sekitar jalan raya atau di desa, mungkin saat ini belum terlalu ramai sehingga harganya masih relatif murah. Namun, apakah keadaannya akan tetap sama dalam satu atau dua tahun mendatang? Tentu saja berbeda.

Dari harga tanahnya saja, Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan karena harga tanah cenderung naik setiap tahunnya. Selain itu, Anda juga mendapatkan keuntungan dari bangunan yang dimiliki yang semakin meningkat harganya.

Bisnis properti memiliki kesulitan tersendiri, yaitu kalau tidak cakap atau punya pengetahuan dan jaringan yang cukup, akan susah untuk menjualnya kembali. Risiko lain adalah bisa saja bukannya mendapatkan keuntungan dari penjualan, Anda malah harus mengeluarkan biaya rutin untuk perawatan.

Para pemilik properti lebih menyukai menyewakan properti yang dimilikinya daripada didiamkan begitu saja tanpa ada penghuni. Pertimbangannya adalah menyewakan properti cenderung mudah daripada menjualnya.

Saham atau Reksa Dana
Pesatnya penggunaan teknologi yang terhubung secara online membuat investasi di pasar modal semakin mudah dilakukan. Saat ini, semakin banyak promosi investasi dalam bentuk reksa dana ataupun saham yang bisa dilakukan secara online.

Bagi yang baru mulai berinvestasi, reksa dana relatif mudah dan murah. Sebab pada intinya Anda tinggal menaruh uang saja dan menunggu dana dikelola manajer investasi untuk mendapatkan imbal balik dalam bentuk return. Sementara investasi saham walaupun sedikit agak rumit, tetapi memiliki potensi imbal balik yang lebih besar.

Perlu hati-Hati memilih investasi
Sesuaikan dengan profil risiko dalam berinvestasi. Sebab, kita butuh pengetahuan yang cukup. Tidak bisa sembarangan saat menentukan tempat berinvestasi. Salah-salah malah Anda yang rugi nantinya.

Sebaiknya Anda bisa menempatkan dana di instrumen investasi yang tepat dan sudah terjamin. Jika tidak berhati-hati atau kurang memiliki pengetahuan yang cukup dalam berinvestasi, Anda akan dengan mudah kehilangan banyak uang.[Sal]

Related Articles

Back to top button