Hingga Maret, PGN Operasikan Pipa Gas 7.200 Ribu Km
Jumat, 14 April 2017
Indonesiaplus.id – Hingga Maret 2017, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) telah membangun dan mengoperasikan pipa gas sepanjang 7.200 kilometer (km).
Pipa mengalirkan 80 persen gas bumi hilir dan memasok kepada 207.581 pelanggan di seluruh Indonesia. Juga, PGN telah memenuhi kebutuhan gas dari 27.844 pelanggan di Jatim.
Sebanyak 97 persen pelanggan adalah rumah tangga. Sisanya komersial dan industri. Pelanggan terbesar berasal dari sektor keramik dan makanan. Meski kebutuhan gas Jatim tercukupi.
Menurut Area Head PGN Surabaya Misbachul Munir, pihaknya terus berupaya menambah infrastruktur dan pasokan gas. Salah satu tujuannya, mendorong investor untuk berinvestasi di Jatim.
Bahkan, beberapa proyek yang sedang ditangani adalah pembangunan pipa distribusi Gresik–Lamongan–Tuban (GLT) dan Purwosari–Lawang serta pipa PE komersial di Sidoarjo.
Saat ini, PGN tengah membangun infrastruktur suplai gas di Pasuruan dan untuk beberapa pelanggan industri lainnya di Jatim. Proyek GLT sudah mencapai tahap penyelesaian 80 persen untuk pipa seksi saty.
Jalur pipa gas GLT memiliki panjang total 141 km dan kini tinggal dua km lagi. Pipa tersebut dirancang untuk mengalirkan gas hingga volume 185 MMSCFD.
”Kini kami berkoordinasi dengan stakeholder terkait di Gresik untuk menyelesaikan sisa pekerjaan,” katnaya.
PGN baru saja mendapatkan tambahan pasokan gas bumi dari Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang ditargetkan beroperasi Mei mendatang. Gas disalurkan dengan volume bertahap, mulai 20 hingga lebih dari 100 MMSCFD per hari.
Pasokan gas dari HCML itu akan berlangsung selama 20 tahun untuk memenuhi kebutuhan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan. Gas akan dialirkan dari lapangan BD menuju Stasiun Semare, Pasuruan, dan disalurkan ke jaringan pipa eksisting PGN di Pasuruan.
Tahun ini, PGN menargetkan pihaknya bisa memulai proyek GLT tahap kedua dan pembangunan jaringan gas (jargas) baru di Mojokerto. Jargas Mojokerto itu adalah penugasan langsung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).[Sal]