Di Era Jokowi Investasi Jeblok, Ini Analisis dari KEIN

Selasa, 28 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Hadirnya pelayanan perizinan berusaha terintegrasi elektronik (Online Single Submission/OSS) menjadi salah satu penyebab utama kontetnya investasi.
“Sudah disampaikan rekomendasi ke Presiden. Implementasi OSS, setelah kami kunjungi Thailand yang juga pakai ini, ini beda sekali sistemnya. Kita harus ada persiapan yang lebih matang,” ujar Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Hendri Saparini dalam diskusi di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Pemerintah, kata Hendri, harus bertindak cepat untuk melakukan koreksi guna mendorong pertumbuhan investasi agar lebih baik agar Indonesia masih memiliki pegangan saat konsumsi swasta tidak terpacu dan ekspor tidak bisa diharapkan karena perdagangan global yang melambat.
“Untuk ekspor kita banyak mengandalkan bahan mentah yang kalau mau ditukar memerlukan strategi dan waktu,” kata analis ekonomi itu.
Investasi merupakan salah satu variabel pembentuk pertumbuhan ekonomi selain konsumsi. Namun, khusus investasi jangka pendek saat ini justru lebih deras mengalir ke negara-negara maju, bukannya ke negara berkembang seperti Indonesia.
“Kondisi mungkin karena ada perubahan, para investor mencari tempat-tempat yang jauh lebih aman,” ungkapnya.
Di tempat sama, Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta menyebut bahwa investasi belum mendapatkan perhatian serius pemerintah.
Kondisi tersebut terlihat dari pertumbuhannya yang terus mengalami pelambatan baik investasi domestik maupun asing. “Jadi, sulitnya perizinan berinvestasi ditengarai sebagai salah satu penghambat perkembangan investasi di Indonesia,” pungkasnya.[sal]