Juni 2019 Penerima Bansos Pangan Diperluas Jadi 12,4 Juta

Senin, 27 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Untuk memantapkan program bantuan sosial pangan tahun 2019 dan kartu sembako murah, pemerintah menggelar rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri
Terjadi kenaikan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2,7 juta. Sehingga pada Juni 2019, total KPM BPNT akan berjumlah 12,4 juta orang.
Ada konsekwensi penambahan jumlah KPM yaitu penambahan volume beras sebagai item bantuan yang diharapkan 70 persen beras yang disiapkan di E-Warong dapat disediakan oleh Bulog.
“Beras Bulog yang dipasok untuk KPM sudah 47 persen melalui E-Warong dan sisanya dari petani dan pedagang lokal,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita usai rapat koordinasi di Kompleks Kementerian Sosial Jakarta, Senin (27/05/2019).
Rakor dipimpin oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Juga, tampak hadir sejumlah menteri selain Mensos, yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam penyediaan beras, Agus menyatakan telah disinergikan antara tiga instansi, yakni Kementerian Sosial, Bulog sebagai supply manager dan Kementerian BUMN.
Beras yang nanti dibeli KPM tidak hanya ramah di kantong tetapi juga berkualitas baik. “Dalam program BPNT memberi keleluasaan bagi para KPM agar bisa membeli beras atau telur jenis apapun,” ungkapnya.
Barang yang dibeli tidak sebatas beras dan telur tapi juga item lain agar ada diversifikasi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga KPM.
Di kesempatan yang sama, Menko PMK Puan Maharani menekankan, tidak ada perubahan skema sejak awal penyelenggaraan PKH dan BPNT. “Kami semua berkumpul disini untuk membahas distribusi bansos yang akan dijalankan bulan Juni mendatang. Hak para penerima bantuan jelas tidak bisa ditunda,” kata Puan.
Semantara itu kartu sembako murah, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyatakan, masih berkembang sejumlah opsi. Apakah kartu sembako murah diintegrasikan dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sehingga menyatu dengan program BPNT atau merupakan kartu tersendiri.
“Dari yang disampaikan Presiden, beliau memperlihatkan wujud kartunya. Bila perlu ada kartu tersendiri maka kartu itu dicetak dan komponen yang ada pada KKS dipindahkan ke kartu sembako, ” ungkapnya.
Ke depan, ada beragam komponen dalam kartu sembako sehingga jadi BPNT plus. “Dalam kartu sembako murah itu tidak hanya sembako tapi juga ada yang lain seperti daging, ikan atau yang lainnya,” pungkasnya.[sap]