Bulog: Daging Kerbau Impor dari India Siap Masuk 20 Ribu Ton

Selasa, 20 Maret 2018
Indonesiaplus.id – Impor daging kerbau dari India segera masuk Indonesia. Pada kloter pertama 20 ribu ton dari total kuota impor 100 ribu ton pada 2018.
Menurut Direktur Pengadaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Andrianto Wahyu Adi, bahwa kloter pertama daging kerbau impor dimasukkan bertahap. Tahap pertama direncanakan awal April 2018 sebanyak 8.300 ton. Tahap kedua sebanyak 8.400 ton pada Mei. Sisanya, sebanyak 3.300 ton akan datang Juni.
Impor daging kerbau bagian penugasan pemerintah sebagai upaya stabilisasi harga.Terlebih mengantisipasi defisit daging pada bulan Ramadhan tahun ini karena permintaan dipastikan meningkat.
Daging kerbau impor dijual dengan harga maksimal Rp 80 ribu per kilogram, baik di toko ritel modern, rumah pangan kita (RPK) milik Bulog maupun pasar tradisional.
Kebijakan impor daging kerbau sudah mendapatkan rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian pada 8 Februari. Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor. “Ini keputusan Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas). Kami laksanakan,” ujar Andrianto, Senin (19/3/2018).
Pengajuan izin importasi daging kerbau asal India telah diusulkan kepada Kementerian BUMN sejak 15 Desember 2017. Hingga akhir 2017, stok daging kerbau yang dikuasai Bulog sebanyak 17.919 ton dengan target penjualan per bulan sebesar 7.000 ton. Bulog menilai, stok tersebut hanya cukup memenuhi 2,5 bulan penjualan jika tidak ditambah.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, kebutuhan daging nasional pada Mei-Juni mencapai 116.471 ton. Ketersediaan daging sapi lokal hanya sekitar 70.882 ton sehingga defisit 45.589 ton.
Angka defisit itu akan dipenuhi melalui sapi bakalan siap potong (35 ribu ton), kerbau bakalan siap potong (98 ton), daging sapi dan kerbau di gudang Bulog (6.186 ton), serta daging sapi, kerbau, dan jeroan di 62 gudang importir (15.634 ton). “Pasokan daging pada Mei-Juni akan surplus 11.941 ton,” tandas Ketut.[Sal]