ECONOMY

Harga Emas Dunia Loyo Akibat Khawatir Perang Dagang AS-China

Senin, 10 September 2018

Indonesiaplus.id – Pada awal pekan ini, harga logam mulia emas di pasar spot melanjutkan pelemahan. Sebab, terjadi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan September dan kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China.

Reuters merilis, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.194,01 per ounce pada pukul 00.30 GMT, setelah menyusut 0,4 persen di sesi sebelumnya. Harga emas berjangka Amerika berkurang 0,1 persen menjadi USD 1.199,80 per ounce.

Bank sentral AS akan naikkan suku bunganya langaran pertumbuhan lapangan kerja berakselerasi pada periode Agustus, dengan tingkat upah mencatat peningkatan tahunan terbesar dalam sembilan tahun.

Harga logam mulia emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) stagnan pada hari ini. Sehingga harga emas Antam 1 gram tetap dijual Rp 662.000. Sementara harga pembelian kembali (buy back price) Rp 572.000 per gram

Untuk ukuran 2 gram dibanderol Rp 1.273.000 dengan harga per gram Rp 636.500. Harga emas 3 gram dipatok Rp 1.889.000 dengan harga per gram Rp 629.667.

Harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp 3.131.000 dengan harga per gram Rp 626.200. Harga emas 10 gram dijual Rp 6.175.000 dengan harga per gram Rp 617.000.

Harga emas 25 gram Rp 15.273.500 dengan harga per gram Rp 610.940. Harga emas 50 gram sebesar Rp 30.426.000, dengan harga per gram Rp 608.520.

Selanjutnya, harga emas 100 gram sebesar Rp 60.731.000, dengan harga per gram Rp 607.310. Untuk harga emas 250 gram mencapai Rp 151.437.500, dengan harga per gram Rp 605.750, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp 302.573.000 dengan harga per gram Rp 605.146.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump, Jumat lalu, memperingatkan AS siap untuk menerapkan tarif terhadap hampir semua impor China ke Amerika Serikat, mengancam bea masuk senilai USD267 miliar di atas USD200 miliar yang disiapkan untuk dipungut dalam beberapa hari mendatang.

Pembelian emas secara fisik meningkat di pusat-pusat utama Asia, pekan lalu, karena harga yang lebih rendah memicu selera untuk logam tersebut, dengan India melihat permintaan yang sehat menjelang musim perayaan.

Dengan kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun 0,20 persen menjadi 745,44 ton pada perdagangan Jumat dari Kamis.[Sal]

Related Articles

Back to top button