Ketahui Ketahanan Antibodi Lawan Corona, Berikut Penjelasan LIPI

Indonesiaplus.id – Setiap jenis antibodi memiliki waktu bertahan berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai hal, termasuk antibodi untuk melawan virus corona Covid-19.
“Ada waktu paruh (half life) molekul antibodi dalam tubuh tergantung jenisnya,” ujar Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto , Jumat (15/5/2020).
Antibodi, kata Wien, kIgM dan IgA hanya mampu bertahan selama beberapa hari. Berdasarkan hasil penelitian, dia menyebut IgM dan IgA hanya mampu bertahan selama 5 hingga 6 hari.
Untuk IgG dapat bertahan 21 hingga 28 hari. Alasan dibalik lamanya IgG bertahan karena proses recycling yang dimediasi melalui pengikatan Fc-domain dari IgG oleh neonatal Fc receptor (FcRn).
Penentuan waktu paruh antibodi dilakukan dengan analisis farmakokinetik. Misalnya, dia berkata salah satunya dengan mengambil sampel darah.
“Penentuan konsentrasi antibodi dengan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) menggunakan antigen yang sesuai,” katanya.
Sedangkan, antibodi muncul akibat respon hormonal. Virus dalam tubuh akan diserap oleh sel penyaji antigen (antigen presenting cell, APC) selanjutnya didegradasi dan kemudian fragmen antigen yang disajikan pada permukaannya.
Fragmen antigen itu, akan dikenali oleh sel T yang kemudian akan mengaktifkan respon humoral dan respon seluler.
“Respon humoral tersebut akan menyebabkan pembentukan antibodi yang spesifik terhadap fragmen-fragmen antigen dari virus,” katanya.
Pada saat yang sama pembentukan antibodi, sel B memori akan terbentuk sel B memori akan mengingat fragmen antigen virus sehingga memungkinkan pembentukan antibodi yang semakin matang dalam mengenali fragmen antigen tersebut, untuk berjaga-jaga apabila terjadi infeksi ulang oleh virus yang sama.
“Maka adanya sel B memori tersebut, antibodi yang spesifik terhadap virus tersebut akan selalu terbentuk kembali selama beberapa tahun,” pungkasnya.[was]