ECONOMY

Kerja di Rumah, Ekonom: Jasa Oke, Sektor Manufaktur Tidak Bisa

Indonesiaplus.id – Terkait adanya kebijakan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH) bisa menekan produktivitas dunia usaha, terlebih di sektor manufaktur akan sangat mengganggu.

“Iya, sangat mungkin akan menurunkan produktivitas dunia usaha. Kasus darurat corona dan cara ini lebih efektif untuk pekerjaan di sektor jasa, ” ujar ekonom Indef Bhima Yudisthira di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Namun, kata Bhima, untuk sektor manufaktur tidak efektif karena tenaga kerjanya masih diperlukan untuk operasionalkan mesin pabrik. Tidak semua sektor bisa menerapkan kebijakan work from home.

Ia mengingatkan agar perusahaan yang menerapkannya tidak mengaitkannya dengan remunerasi dan gaji pegawai. Sangat penting menurutnya agar gaji pegawai tidak dipotong karena bekerja dari rumah.

“Dengan bekerja di rumah berarti gaji dipotong? Hal ini yang harus dijelaskan ke pekerja, sehingga skemanya transparan,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh ekonom CORE Piter Abdullah yang mengkhawatirkan perkembangan corona karena tidak ada kepastian sampai kapan wabah ini berakhir. Sebab, semakin lama wabah ini menghantui semakin besar pula dampak negatifnya.

“Jadi, harus dilakukan adalah seperti China Italia dan negara lain agar fokus kepada keselamatan bangsa dari ancaman virus corona,” pungkasnya.[sal]

Related Articles

Back to top button