POLITICS

Wapres: Butuh Sepuluh Tahun Lebih untuk Pindahkan Ibu Kota

Sabtu, 8 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Untuk memindahkan Ibu Kota tak mudah dilakukan. Pasalnya, membutuhkan waktu yang tidak singkat di samping faktor pendanaan.

“Pemindahan ibu kota itu butuh persiapan. Negara-negara lain butuh persiapan lama. Sepuluh tahun persiapannya. Karena kita tidak bisa pindah, sebelum semua lengkap,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Tidak mungkin keberadaan kementerian dan lembaga tinggi negara, terpisah-pisah. Kalla mencontohkan kementerian dan DPR. “DPR musti pindah. Karena bagaimana kalau tidak pindah? Kau ada jajak pendapat, RDP dengan DPR, menterinya ada di sana (lokasi baru) bagaimana? Jadi mesti lengkap, baru bisa pindah,” katanya.

Menurut Kalla, bahwa negara seperti Malaysia menjadi salah satu negara yang telah memindahkan pusat pemerintahannya dari Kuala Lumpur (KL) ke Putrajaya.

“Malaysia hanya pindah 30 kilometer dari Ibu Kota (KL). Tapi yang pindah hanya kantor kementerian. DPR tetap di KL, angkatan bersenjata tetap di KL, yang lain-lain Mahkamah Agung tetap di KL. Hanya perdana menteri dan menteri-menterinya saja. Itu jauh lebih mudah,” terangnya.

Kendali demikian, Wapres masih belum mengetahui kajian yang tengah dilakukan Bappenas. Termasuk berapa lama, tepatnya waktu yang dibutuhkan. Kalla menunggu hasil kajian ini. “Saya tidak tahu konsepnya. Kita tunggu saja dan kita lihat nanti persoalannya,” pungkasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button