POLITICS

Pertamina Klaim Tidak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Masyarakat

Jumat, 8 Desember 2017

Indonesiaplus.id – Penyaluran gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram (kg) ke masyarakat tidak pernah dikurangi kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan PT Pertamina (Persero) dan menjawab isu kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah yang mulai menimbulkan keresahan masyarakat.

Menurut Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar, bahwa stok nasional elpiji berada pada kondisi aman, yaitu 18,9 hari atau 19 hari, jauh di atas stok minimal 11 hari.

Perusahaan berusaha menjaga stok elpiji pada kisaran level aman 15-19 hari. “Masyarakat tidak perlu merasa khawatir kekurangan elpiji. Stok elpiji nasional lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami penuhi berapapun kebutuhan masyarakat,” ujarnysaat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Saat ini, kata Iskandar, total stok elpiji nasional mencapai 113,6 ribu metrik ton. Sementara rata-rata penyaluran harian elpiji 24 ribu metrik ton, sehingga rata-rata ketahanan stok nasional pada level 19 hari.

“Artinya, kami masih mencari penyebab terjadinya isu kelangkaan, tapi kalau lihat data realisasi penyaluran elpiji 3 kg secara harian, tidak ada pergerakan penurunan sama sekali,” katanya.

Sedangkan untuk realisasi penyaluran tabung subsidi sepanjang Juli-November 2017, dijelaskan Iskandar, berkisar 20,2 ribu-20,3 ribu metrik ton per hari. Bahkan dilihat dari data penyaluran dari Januari pun, diakuinya mengalami rekor.

“Tidak benar kalau ada isu pengurangan. Kadang-kadang diplintir subsidi dikurang. Malah di Desember ini kami akan tingkatkan penyaluran 21 ribu metrik ton per hari,” ucapnya.

Fakta di lapangan, dia menjelaskan, terjadi peningkatan permintaan elpiji 3 kg di awal bulan ini atau di luar tren menjelang Natal dan Tahun Baru yang meningkat di akhir bulan.

“Kalau ada perayaan Natal dan Tahun baru, kebutuhan elpiji meningkat di akhir bulan, tapi ini di awal sudah muncul kenaikan,” tandasnya.

Penyaluran elpiji 3 kg sudah kembali ditingkatkan menjadi 23 ribu-24 ribu metrik ton guna mengamankan suplai dan masyarakat tidak susah mendapatkan elpiji.

“Sampai kapan penyaluran segitu? Sampai situasi ini (kelangkaan) mereda. Jadi kami minta masyarakat tidak resah dan gelisah, kami berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat secara penuh,” terangnya.[Sal]

Related Articles

Back to top button