POLITICS

Lembaga Survei IPO: Popularitas Sandiaga Uno Saingi Prabowo

Indonesiaplus.id – Bursa pencalonan Presiden pada pilpres 2024 menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai tokoh teratas. Kendati Prabowo ada potensi ‘tersandung’ figur-figur muda populer.

Salah satu pesaing terberat Prabrowo justru datang dari bekas pendampingnya di Pilpres 2019, sekaligus anak buahnya di Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno.

Simulasi kandidat potensial calon presiden menuju suksesi 2024 dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) dengan membagi peta popularitas calon presiden dalam dua kategori, yakni tokoh lama dan tokoh baru.

Masyarakat memberikan tanggaan 92 persen memandang Prabowo sebagai tokoh lama berniat menjadi calon presiden. Di bawahnya Menkopolhukam Mahfud MD. (55,0 persen), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (51,7 persen).

Juga, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (48,1 persen), bekas Menko Perekonomian Hatta Radjasa (36,0 persen), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (27,4 persen). Sandiaga Uno memuncaki daftar tokoh baru dengan popularitas 88,1 persen.

Sementara itu, pada peringkat berikutnya Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (84,6 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (47,3 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (45,0 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (26,9 persen), serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (24,0 persen).

Berdasarkan survei IPO berbasis teknik wellbeing purposive sampling (WPS) dari 10 Januari-31 Januari 2020 terhadap 1.600 responden di 27 provinsi. Validitas data menggunakan metode yang diklaim dalam rentang 94 persen – 97 persen.

“Saya kira Prabowo memiliki popularitas tertinggi tak menarik karena beliau calon presiden 2014 dan 2019. Tapi, publik bilang 2024 harus muncul tokoh baru agar persoalan masyarakat terselesaikan,” ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Hanya 16,4 persen masyarakat yang meyakini Prabowo mampu memenangkan kontestasi pada 4 tahun mendatang. Namun, sebaliknya 64,5 persen publik memprediksi Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut keok untuk kali ketiga.

“Jika mendapat pasangan dari partai politik terkuat sekalipun Prabowo tetap lebih berpeluang kalah,” katanya.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono menilai optimistis dengan popularitas dan elektabilitas Prabowo tidak terkejar oleh tokoh-tokoh lain.

Terlebih, tidak ada lagi figur Jokowi yang telah dua kali menekuk Prabowo dalam kontestasi 2014 dan 2019. “Iya, jika saja muncul sosok seperti Jokowi akan sulit Prabowo untuk mengalahkannya,” pungkasnya.[mus]

Related Articles

Back to top button