POLITICS

KPK Tak Sendirian, Dahnil: Rasulullah Tak Mau Shalatkan Koruptor

Jumat, 27 Juli 2018

Indonesiaplus.id – Kejahatan korupsi merupakan hal yang tidak dapat diatasi satu pihak, sehingga harus diatasi secara bersama-sama.

“Bukan hanya KPK yang harus bekerja keras memberantas korupsi. Tapi masyarakat memiliki peran tidak kalah penting dengan memberi hukuman terhadap koruptor, ” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Pendiri Madrasah Antikorupsi ini mencontohkan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yang tidak mau menshalatkan jenazah orang yang pernah melakukan korupsi.

Hal ini bisa diterapkan kepada masyarakat sebagai bentuk sikap antikorupsi. “Rasul menolak menyolatkan tetapi tidak melarang orang lain untuk menshalatkan pelaku korupsi. Ini menunjukkan tindak korupsi itu dibenci oleh beliau. Maka sikap seperti ini perlu ditunjukkan,” katanya.

Sikap intoleransi perlu dilakukan tetapi kepada para koruptor. Jika masyarakat tegas memberikan sanksi sosial kepada koruptor maka diharapkan dapat memberikan efek jera.

Pasalnya, ia menilai hukuman penjara bagi pelaku tindak korupsi masih belum memberikan efek jera.

Usulan hukuman mati bagi terpidana korupsi, menurut Dahnil bukan hal yang akan membuat jera. Apalagi saat ini, hukuman yang diterima terpidana korupsi masih ia nilai tidak keras.

Sanksi sosial yang perlu ditegaskan dan seluruh masyarakat juga harus berkomitmen memberantas korupsi. “Solusinya bukan hanya KPK, tetapi juga komitmen kita bersama,” pungkasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button