POLITICS

Ketum PKS Bilang, Pesan Jokowi Kata ‘Ndeso’ Jangan Digunakan karena Menyakiti

Senin, 10 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Saat ini kata ‘ndeso’ lagi ngetren. Pasalnya, usai video Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaporkan polisi karena diduga menodai agama.

“Kata ‘ndeso’ pernah dipakai Jokowi dalam kampanye pilpres. Dia (Jokowi) pesan jangan digunakan karena menyakitkan,” ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) sebelum acara syawalan di DPW PKS DIY, Minggu (9/7/2017).

Menurut Hidayat, ia tempat tinggalnya di desa. Setiap Lebaran, orang berbondong-bondong mudik kembali ke desa untuk bertemu saudara dan juga kerabat lainnya.

“Saya juga dari desa di Prambanan, Klaten. Mudik itu kembali pulang kampung, kembali ke desa untuk merayakan Lebaran,” katanya.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini menepis anggapan masyarakat jika partainya tidak mengenal budaya dan tradisi. Menurutnya, PKS merupakan salah satu partai Islam yang mempertahankan tradisi dan budaya.

“Kita adakan wayangan, ketoprak itu salah satu bentuk uri-uri budaya. Mudik itu juga budaya kita yang harus dijaga,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKS DIY Darul Falah menyampaikan syawalan merupakan budaya luhur yang harus terus dirawat. Sebab, syawalan menjadi salah satu cara untuk mendekatkan yang berjauhan.[Mus]

Related Articles

Back to top button