Dr Sonny W Manalu: Jadikan Nilai-Nilai Pancasila Akar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Indonesiaplus.id – Seusai Indonesia merdeka melawati fase yang panjang dengan menorehkan sejarah yang penuh dengan berbagai dinamika masa indah maupun masa kelam.
Dalam dinamika politik khususnya terkait suksesi kepemimpinan di tingkat nasional dan wilayah banyak diwarnai konflik horizontal yang sebagian besar mengusung isu sosial sempit yang telah nyata menyimpang dari semangat dan nilai-nilai sakral Pancasila.
‘Senjata’ yang mengusung itu mengedepankan ego identitas dan ego primordialis dalam balutan politik, seperti politik kedaerahan, politik identitas, serta yang paling berbahaya adalah politik agama.
Kini dan ke depan, tak ada pilihan lain jika menginginkan bangsa dan negara Indonesia tumbuh, berkembang menjadi negara yang kuat, tenteram, bersatu dan damai maka semua anak bangsa harus kembali untuk mengimplementasikan semangat Pancasila. Jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai akar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian kesimpulan diskusi sekaligus rekomendasi yang dikeluarkan pada acara pertemuan silaturahim para kader senior Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) sesuai kesepakatan demi Protokol Kesehatan yang diwakili para Mantan Ketua Umum dan Sekjen DPP MAPANCAS lintas generasi, serta perwakilan mantan Ketua DPD MAPANCAS di Hotel Horison Bekasi, Sabtu (4/12/2021).
MAPANCAS salah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang lahir pada 28 Oktober 1958 yang kelahirannya diprakarsai oleh tokoh TNI Jenderal AH Nasution, Jenderal Gatot Subroto dan tokoh sipil Ratu Aminahidayah.
Tujuan pendirian MAPANCAS bersama Organisasi Kubu Pancasila, seperti Sarjana Pancasila, Tani Pancasila, Nelayan Pancasila dan Pemuda Pancasila untuk mengawal tegaknya nilai-nilai Pancasila sesuai semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.
Para kader senior dan pengurus MAPANCAS lintas generasi di semua tingkatan, merasa terpanggil ikut serta memberi andil dalam mengingatkan semua pihak baik di lingkungan Pemerintah, legislatif, yudikatif dan masyarakat kembali mengimplementasikan secara jujur dan konsekuen semangat dan nilai-nilai Pancasila agar Indonesia tercinta senantiasa aman, damai, tenteram dan pembangunan terus dilanjutkan sebagaimana telah berjalan dengan baik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Keputusan hasil diskusi dan pertemuan para kader senior MAPANCAS bersepakat untuk membentuk wadah alumni MAPANCAS yang bernama “Keluarga Besar Alumni Mahasiswa Pancasila” dan disingkat “KBA-MAPANCAS” dengan kepengurusan berbentuk Presidium.
Terpilih dan disepakati menjadi Ketua Umum Presidium Nasional KBA-MAPANCAS Periode I, Dr Sonny W Manalu yang merupakan Mantan Ketua Umum DPP Mapancas Periode 1992-1995 dan 1995-1999. Sonny juga seorang pejabat karier di Kementerian Sosial, pernah mendapatkan jabatan Eselon II hingga I, menjadi Direktur, Kepala Biro, hingga Staf Ahli Menteri, juga dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional selaku pengawas eksternal BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Ketua Presidium KBA-MAPANCAS Sonny W Manalu menyatakan, bahwa dari sekian tugas yaitu melakukan diskusi diskusi ilmiah, diskusi sosial, diskusi politik, yang hasilnya disampaikan kepada publik dan pemerintah sesuai isu yang berkembang.
Pada prinsipnya di setiap pengurus Presidium Alumni baik di tingkat Presidium Nasional dan Presidium Daerah akan dibentuk di setiap Provinsi, harus bersikap kritis konstruktif terhadap persoalan yang ada, sebab tujuan kehadiran KBA-MAPANCAS merupakan social control, mengkritisi dan membantu memberikan solusi. Juga, keberadaan KBA-MAPANCAS adalah memberi support bagi eksistensi OKP Mapancas sebagai almamater.
Hadir dalam pertemuan terbatas Alumni MAPANCAS hadir para Mantan Ketua Umum, mantan Sekjen, dan mantan Ketua DPD MAPANCAS, Sonny W Manalu, Ajie Sugiat, Rahmat Sulaiman, Nur Hakim Kandow, Karun Kendeng, Melina Karamoy, Bambang WG, Medi Sumedi, Mulyadi Guntur, Gordo Hasiholan, Agus Prakoso, Sachrial, Tauhid J Tagor, Renata Suzanty, Sahala Pasaribu, Agus Subarli, dan Frans Tumpal.
Pada pertemuan tersebut Sonny W Manalu berkesempatan melakukan softlaunching sekaligus menyerahkan buku “Aktifis-Birokrat, Birokrat-Aktifis” yang merupakan torehan perjalanan panjang berkarier Sonny di organisasi 35 tahun dan di birokrasi 30 tahun lebih.
Buku yang sarat makna dan motivasi kehidupan ini berisi realisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dan birokrasi itu, dieditori oleh Hamdan Waryo Syarif, mantan wartawan senior Jawa Pos yang kini memimpin media siber www.indonesiaplus.id [had]





