POLITICS

Bela Sungkawa Pasien Covid-19, PP Muhammadiyah Serukan Pasang Bendera Setengah Tiang

Indonesiaplus.id – Sebagai bentuk bela sungkawa terhadap pasien Covid-19 yang terus berjatuhan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyerukan pengibaran bendera setengah tiang.

Tahun ini, sebagai tahun duka cita yang terlihat dari jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia. “Jika keadaan tidak membaik, tidak ada salahnya apabila bangsa Indonesia mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai ungkapan belasungkawa,” ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti melalui akun Twitter @Abe_Mukti, Selasa (6/7).

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melaporkan sebanyak 2.345.018 kasus Covid-19 sejak pandemi berlangsung. Dari jumah tersebut sebanyak 61.868 orang telah meninggal dunia karena penyakit itu.

Terbaru, dalam beberapa hari terakhir, Indonesia melaporkan tambahan kasus dan kematian dalam jumlah tinggi. Pada Selasa (6/7/2021), Indonesia melaporkan kematian 728 orang karena Covid-19, tertinggi sejak Maret 2020.

Abdul Mu’ti mengkhawatirkan terkait dengna kesiapan fasilitas kesehatan menghadapi kondisi saat ini. Mengingat jumlah pasien yang wafat akan kian terus bertambah.

“Jadi, dari jumlah yang wafat terus meningkat seiring keterbatasan fasilitas dan pelayanan rumah sakit,” katanya.

Usai seruan Muhammadiyah untuk mengibarkan bendera setengah tiang direspons beragam. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan selawat dan ibadah sebagai respons terhadap keadaan pandemi.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal mengajak masyarakat berselawat dan beribadah. Helmy mengajak masyarakat mengambil hikmah dari keadaan saat ini, salah satunya berbuat baik karena ingat kematian.

“Jika dengan cara menyelenggarakan doa munajat selawat nariyah, maka harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah,” tandas Helmy.

Hal serupa disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melaluli Ketua MUI Cholil Nafis menghargai seruan bendera setengah tiang Muhammadiyah sebagai sebuah ekspresi.

Bagi siapapun memiliki cara masing-masing merespons keadaan pandemi. MUI lebih memilih untuk memperbanyak ibadah di tengah kondisi saat ini.

“Jadi, monggo yang lain mau setengah tiang, mau apa. kalau MUI ya zikir dan istigasah. Zikir dan mohon ampun, semoga ada pertolongan dari Allah,” ungkap Cholil.[had]

Related Articles

Back to top button