Selasa, 26 Desember 2017
Indonesiaplus.id – Selasa (26/12/2017), warga Aceh memperingati 13 tahun bencana alam akibat gempa dan tsunami dengan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.
Pengibaran bendera setengah tiang berlangsung selama tiga hari, mulai Senin, 25 Desember hingga Rabu 27 Desember 2017. Peringatan ini untuk mengenang lebih 120 ribu korban meninggal saat tsunami meluluhlantakkan wilayah Aceh, 26 Desember 2004.
Imbauan mengibarkan setengah tiang itu sesuai seruan Gubernur dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh.
Warga menyambut baik imbauan pengibaran bendera setengah tiang. Selain di berbagai perkantoranpemerintah dan halaman kantor organisasi dan swasta, bendera juga berkibar di halaman rumah warga.
Misalnya, di Kabupaten Pidie imbauan menaikkan bendera mengenang 13 tahun tsunami dikumandangkan melalui pengeras suara di setiap desa. Berbagai kalangan di bumi Serambi Mekkah itu menyambut baik seruan tersebut.
“Imbauan sangat positif, supaya dengan adanya pengibaran bendera setengah tiang kita tidak lupa musibah mahadahsyat yang pernah terjad sepanjang pesisir Aceh,” ujar Nurbaiti, pemerhati masalah sosisal dan keluarga di Aceh.
Dengan mengingat kembali peristiwa itu, warga seperti terpanggil untuk berdoa kepada para arwah korban. Juga menjadi motivasi bangkit kembali dari keterpurukan akibat bencana itu.
Pagi hari Minggu 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang bagian barat Indonesia. Segera rangkaian gelombang dahsyat menerpa dan menimpa beberapa negara serta menewaskan lebih dari sekira 120 ribu jiwa tersebut.[Sap]
