Teori Peluru Nyasar ke Gedung DPR Diragukan Politikus Demokrat

Rabu, 17 Oktober 2018
Indonesiaplus.id – Soal teori peluru nyasar yang bersarang di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, diragukan oleh politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin.
Terlebih berdasarkan temuan terakhir, jumlah ruangan terkena mencapai lima ruang. Mulai lantai 9, 10, 13, 16 dan 20. Bekas lubang peluru didapati di ruangan Anggota Fraksi Demokrat Khotibul Umam Wiranu di lantai 9.
“Sekitar lima ruangan tempat peluru-peluru ditembakkan bersarang. Kami bertanya-tanya, masuk akal kah sebagai peluruh nyasar. Apakah mungkin peluru menyasar sejauh 400 meter kurang lebih dari lokasi penembakan,” ujar Didi, Rabu (17/10/2018).
Didi meragukan lantaran peluru nyasar ke atas gedung tinggi, dan mengenai 5 ruangan di lantai berbeda. Selain ruangan Khotibul, empat ruang lain adalah milik Anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw, Bambang Heri Purwanto (Golkar), Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat), dan Totok Daryanto (PAN).
Patut dicurigai, kata Didi, memang tembakan itu dengan sengaja dan penuh kesadaran telah diarahkan dan dibidik ke gedung DPR. Kalaupun nyasar karena orang latihan menembak, paling-paling nyasarnya hanya beberapa meter saja.
“Sepuluh meter nyasar dari titik bidikan saja tentu sudah kejauhan, apalagi 400 meter. Masuk akalkah nyasar 400 meter ke banyak tempat? Hemat saya tidak masuk akal,” tandas Wasekjen DPP Demokrat ini.
Namun yang sangat mungkin menurut anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di partai berlambang bintang mercy ini, penembakan itu dilakukan dengan kesadaran dan kesengajaan penuh. Entah itu sekadar iseng atau ada motif tertentu.
Pihaknya meminta kepolisian mengusut tuntas dan seret pelakunya ke meja hijau. Di sisi lain, perlu dipikirkan pengamanan yang lebih optimal terhadap gedung parlemen. Sebab, ada ribuan orang berada di sana setiap hari.[sap]