NATIONAL

Sembilan Bulan Berlalu, Penanganan Kasus Novel Baswedan Kian Kabur

Sabtu, 13 Januari 2018

Indonesiaplus.id – Penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan sudah berlalu sembilan, namun hingga kini belum juga menemui titik terang.

Kondisi tersebut membenarkan pernyataan Novel yang dari awal tidak yakin kepolisan akan bisa mengungkap siapa pelakunya.

Diskusi bertajuk Penanganan Perkara Novel Baswedan di Indonesia Corruption Watch, Jumat (12/1/2018) kuasa hukum Novel, M Isnur, mengatakan kliennya sudah memberikan kode bahwa ada jenderal yang masuk kasusnya itu.

Selain itu, sketsa yang diterbitkan Polri menunjukkan sesuatu yang aneh. Hasil rilis sketsa wajah yang dikeluarkan tiga bulan seusai kejadian dan enam bulan seusai kejadian berbeda.

Seakan-akan terdapat empat pelaku, tetapi dalam pernyataan saksi hanya terdapat dua pelaku dalam insiden penyiraman.

Bahkan seminggu sebelum terjadinya kasus penyiraman tersebut, mantan Kapolda Metro Jaya M Iriawan menawarkan perlindungan 24 jam pada Novel karena tahu dirinya saat itu akan mendapat ancaman.

“Dilihat dari rangkaiannya bisa dilihat polanya. Ada sidik jari di cangkir pelaku yang tertinggal, sebenarnya tidak susah. Tapi mengapa saat ini pengusutan seakan mandek pada sketsa wajah,” katanya.

Polisi seharusnya mampu dengan mudah mengusut kasus penyerangan Novel. Pasalnya, saat menangani kasus kematian di Pulomas, Jakarta Timur, dan pengungkapan teroris, Polri hanya membutuhkan waktu 1-3 hari.

Sementara itu, akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti Fickar Hadjar menilai bahwa kasus Novel tidak ditangani dengan sungguh-sungguh meskipun sudah melibatkan kepolisian Australia.

“Pada waktu yang sama ada peristiwa dengan Direktur Penyidikan KPK dari kepolisian berkonflik dengan Novel. Ada indikator juga Novel menjadi otak KPK sehingga setiap apa yang diusut oleh KPK, Novel selalu yang paling dicari. Itu penyebab ketidaksungguhan penyelesaian kasus ini,” ujar Fickar.

Hal senada disampaikan anggota Divisi Hukim dan Monitoring Peradilan ICW Lalola Ester, kasus Novel itu tidak bisa dipahami dan menimbulkan kecurigaan serta berpotensi konflik kepentingan.

“Kejadian sudah sembilan bulan lalu ini seolah tidak ada harganya dan serta di-setting dilupakan begitu saja.” tandas Lola.[Sap]

 

Related Articles

Back to top button