NATIONAL

Perpindahan Ibu Kota Harus didukung Kemampuan Ekonomi

Jumat, 13 Januari 2017

Indonesiaplus.id – Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna, menilai ide pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Tengah harus didukung oleh kemampuan ekonomi daerah dan konsep pemerataan pembangunan.

Kondisi DKI Jakarta sudah terlalu padat dan memikul beban yang berat sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan. Kalaupun memag ada daerah yang siap untuk menggantikan posisi DKI Jakarta haruslah daerah yang memiliki kemampuan ekonomi dan konsep pembangunan yang memadai.

“DKI Jakarta sudah terlalu berat dengan beban daya dukungnya. Kalau pun pindah Ibu Kota harus didukung kemampuan ekonomi dan konsep pemerataan pembangunan,” ujar Yayat di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Pemindahan Ibu Kota tidak mudah, sebab, harus tergantung visi bangsa di masa depan. Pasalnya, cerminan dari suatu negara maju atau tidak dilihat dari Ibu Kotanya. “Itu sangat tergantung kepada visi bangsa kedepan. Ibu Kota negara sangat terkait dengan gagasan masa depan kita,” katanya.

Soal Kalimantan Tengah yang santer dibicarakan akan menjadi Ibu Kota negara dan sudah menyiapkan lahan seluas 300 hektar (ha), hal tersebut tergantung dengan keputusan politik.

Di mana pun daerah menjadi Ibu Kota negara, seharusnya memberikan keadilan dalam pemerataan pembangunan. Sebab, selama ini ketika Ibu Kota berada di DKI Jakarta pembangunan Indonesia hanya berfokus di Indonesia bagian barat saja.

“Indonesia barat sudah lebih maju. Maka masa depan Indonesia selanjutnya adalah mendorong kemajuan di Indonesia timur,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, telah berkomitmen mendukung wacana pemindahaan Ibu Kota Indonesia ke Borneo. Pemerintah setempat sudah menyiapkan lahan 300 hektar untuk dikembangkan sebagai pusat pemerintahan.

“Kami berkomitmen dan tidak main-main untuk mendukung rencana pemerintah pusat. Kalau pusat memang butuh, kami sangat siap jadi ibu kota negara,” kata Sugianto.[Sal]

Related Articles

Back to top button