Konflik Keraton Surakarta, Museum Ditutup Sementara
Kamis, 6 April 2017
Indonesiaplus.id – Dampak dari konflik internal yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta antara kubu Dewan Adat dan Hangabehi XIII bersama Tim Lima berimbas pada objek wisata museum keraton. Sehingga wisata museum ditutup bagi pengunjung sejak Selasa (4/4/2017).
Pintu gerbang museum yang terletak di timur bangunan utama Keraton tersebut tertutup. Gembok berwarna krom terkunciā rapat. Begitu pula dengan loket penjualan tiket museum yang terletak di depan keraton.
Menurut manajer lapangan Museum Pariwisata Keraton Solo, KRMH Suryo Admijoyo, museum Pariwisata Keraton Solo ditutup untuk sementara waktu atas perintah dari Pengageng Keraton Solo. Penutupan dilakukan sejak Selasa, (4/4/2017).
“Keraton ditutup sementara dalam jangka waktu tertentu, masih menunggu situasi kondisi keraton,” ujar Suryo, Kamis (6/4/2017).
Penutupan Museum Pariwisata Keraton Solo dikarenakan kondisi intern keraton yang bergejolak. Ia mengatakan meski pariwisata dan konflik berbeda ranahnya, tidak bisa disangkal konflik keraton berimbas pada pariwisata.
“Hingga kemarin Senin sempat buka, tetapi Selasa kami tutup. Ya kemarin banyak panser di depan keraton. Nanti daripada pengunjung dan petugas tidak nyaman, akhirnya museum pariwisata keraton ditutup sementara waktu,” katanya.
Saat ini, Museum Pariwisata Keraton Solo berada dalam masa low season. Sesuai dengn tren kunjungan, ia menyebutkan pada awal-awal tahun tingkat kunjungan biasa menurun dengan jumlah pengunjung sekitar 100-150 orang.
“Museum tutup hari Jumat. Kalau hari biasa sekitar 100-150 pengunjung. Nanti saat weekend, pengunjung bisa mencapai 200 orang. Museum akan ramai saat libur Lebaran dan akhir tahun. Kalau saat-saat itu, jumlah pengunjungnya bisa mencapai 600 orang,” kata Suryo.
Untuk tiket, ia menyebutkan untuk reguler dibanderol Rp 10.000. Untuk pelajar Rp 8000, sedangkan untuk akademisi bisa mendapat potongan 50 persen. “Kalau turis asing Rp 15.000,” tandasnya.[Sap]